Satu orang dinyatakan telah tewas dan 49 polisi terluka sejauh ini. Protes ini telah dimulai sejak pekan lalu di 10 kota di Tunisia.
"237 orang telah ditangkap, termasuk dua anggota kelompok militan," kata juru bicara pemerintah, dikutip dari AFP, Kamis 11 Januari 2018.
Kementerian Pertahanan Tunisia pun telah mengerahkan tentara untuk menjaga bank, kantor pos dan gedung pemerintahan di kota-kota utama di Tunisia.
Demonstrasi anti-penghematan pemerintah ini menuntut agar Perdana Menteri Tunisia Youssef Chahed merombak anggaran 2018, termasuk adanya kenaikan pajak. Kelompok oposisi meneriaki pemerintahan yang tidak adil.
Gelombang protes pecah setelah pemerintah mengumumkan kenaikan pajak pertambahan nilai dan kontribusi sosial dalam anggaran. Harga barang pun disebutkan akan meningkat serta pajak impor.
"Tuntutan kami meliputi penghapusan UU Keuangan 2018, menurunkan harga barang, membalikkan entitas negara, jaminan sosial dan cakupan kesehatan untuk penganggran," ujar seorang pengunjuk rasa.
Jika pemerintah tidak menjawab tuntutan rakyat Tunisia ini, mereka mengancam akan menuntut lebih untuk pembatalan parlemen.
Menjawab tuntutan rakyat, PM Chahed meyakinkan masyarakat Tunisia bahwa tahun 2018 adalah tahun terburuk terakhir bagi warga Tunisia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News