Presiden Joko Widodo saat menerima Raja Salman di Istana Bogor, Maret 2017. (Foto: AFP).
Presiden Joko Widodo saat menerima Raja Salman di Istana Bogor, Maret 2017. (Foto: AFP).

Arab Saudi Perbaiki Cara Pemberi Bantuan Kepada Indonesia

Suryopratomo • 20 Desember 2018 19:10
Riyadh: Pemerintah Arab Saudi tidak pernah mempunyai niatan untuk ikut campur dalam persoalan dalam negeri Indonesia. Oleh karena itu pemberian bantuan selalu dikoordinasikan dengan Pemerintah Indonesia agar tepat sasaran.
         
Menteri Kebudayaan dan Informasi Arab Saudi Awwad Alawwad menyampaikan hal tersebut menjawab pertanyaan tentang bantuan Arab Saudi yang cenderung diberikan kelompok garis keras sehingga meningkatkan sikap intoleransi di Indonesia.
         
“Kami memberikan bantuan atas dasar niatan baik. Apabila ternyata hasilnya justru tidak tepat dan meningkatkan intoleransi di Indonesia, kami pasti akan segera memperbaikinya,” kata Awwad saat bertemu dengan dengan media internasional di kantor kementerian di Riyadh, Kamis , 20 Desember 2018.
 
Pemerintah Arab Saudi terbuka terhadap segala masukan terhadap penyimpangan pemberian bantuan. Pihaknya akan langsung melakukan koreksi apabila ada informasi tentang bantuan yang akhirnya menimbulkan persoalan di Indonesia.
 
Menurut Awwad, pihaknya juga terus terbuka berkomunikasi dengan pemerintah Indonesia, khususnya Kementerian Agama untuk membahas soal pemberian bantuan untuk kelompok keagamaan. Arab Saudi berharap, bantuan yang diberikan benar-benar bermanfaat bagi umat Muslim Indonesia.
 
Isu mencampuri urusan dalam negeri oleh Arab Saudi, tersulut dari pernyataan Duta Besar Arab Saudi Osama al-Shuhaibi yang mengomentari reuni 212 yang dipicu pembakaran bendera HTI. Dalam cuitannya di Twitter, Dubes Al-Shuhaibi juga menyasar kepada GP Ansor.

Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Arrmanatha Nasir mengatakan Kemenlu memanggil perwakilan Kedutaan Besar Arab Saudi terkait pernyataan Al-Shuhaibi.
 
Kepada Medcom.id, pada 3 Desember 2018 Arrmanatha mengatakan, “Tujuan kita memanggil perwakilan Kedubes Arab Saudi adalah untuk menyampaikan kita sangat menyesal dan kecewa dengan yang disampaikan Dubes Arab Saudi”.
 
"Kita juga sebutkan substansi dan etika berpendapat tidak benar dalam kasus ini," imbuh Arrmanatha.
 
Tak hanya Kemenlu, Gerakan Pemuda Anshor dan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) juga memprotes pernyataan tersebut. Bahkan PBNU mengimbau agar sang duta besar diusir dari Indonesia.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(FJR)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan