Baca juga: Bentrokan di Jalur Gaza, Enam Warga Palestina Tewas.
Pasukan Pertahanan Israel (IDF) mengatakan, pihaknya menargetkan dan menghancurkan bangunan stasiun TV Al-Aqsa yang dikelola Hamas beroperasi di Kota Gaza. Kantor berita Palestina WAFA melaporkan bahwa meskipun pesawat F-16 menembak setidaknya tiga rudal ke gedung itu dan menyebabkan kerusakan di rumah-rumah di dekatnya, tidak ada korban luka.
Kantor berita itu melaporkan serangan udara Israel juga menyasar rumah-rumah di Rafah dan Khan Younis. Harian Jerusalem Post mengatakan Hamas memanfaatkan gedung al-Aqsa untuk kegiatan militer dan mengirim pesan ke sejumlah kelompok teror di Tepi Barat.
IDF mengatakan mereka mengerahkan pasukan dan pertahanannya di sepanjang perbatasan Gaza setelah Palestina meluncurkan setidaknya 300 proyektil melintasi pagar ke wilayah Israel.
Kementerian Kesehatan Gaza mengatakan tiga orang tewas dan dua lainnya menderita luka-luka dalam serangan udara Senin. IDF mengaku seorang tentara berusia 19 tahun menderita cedera kritis setelah sebuah rudal anti-tank menghantam para tentara yang diangkut bus.
Kekerasan Senin merebak sehari menyusul para perwira Israel memakai kendaraan sipil menyelinap ke Gaza untuk misi pengumpulan data intelijen. Pasukan itu membunuh salah satu komandan Hamas, dengan fatal menembaknya sebelum melarikan diri. Pejuang Hamas mengejar kendaraan dan menewaskan salah satu petugas yang menyamar.
"Selama kegiatan operasi pasukan khusus Israel di Jalur Gaza, baku tembak gencar," kata tentara Israel dalam sebuah pernyataan. "Seorang petugas IDF tewas dan seorang perwira cadangan terluka sedang," cetusnya, seperti disitat dari UPI, Selasa 13 November 2018
Pasukan Israel membalas dengan serangan udara. Hamas menyebutnya sebagai "serangan pengecut Israel."
Gaza menanggapi dengan serangan roket ke Israel, seorang juru bicara mencirikan tindakan Israel sebagai "agresi Zionis yang berbahaya.”
Juru bicara IDF Brigadir Jenderal Ronen Manelis berkata, misi itu mengumpulkan data intelijen.
"Operasi itu jauh di dalam Jalur Gaza dan merupakan akhir dari operasi yang dilakukan secara teratur dan yang tujuannya adalah untuk memungkinkan keunggulan Israel," kata Manelis.
Dia katakan, pasukan "terperangkap dalam situasi yang sangat rumit", tetapi mampu "memukul orang-orang yang mengancam mereka dan kembali ke wilayah Israel." Sementara detail lain dari operasi tetap disensor.
Perdana Menteri Benjamin Netanyahu mempersingkat perjalanannya ke Paris, di mana dia dan para pemimpin dunia lainnya menandai peringatan 100 tahun berakhirnya Perang Dunia I.
Netanyahu mengatakan dia melakukan segala kemungkinan demi membawa ketenangan di Gaza dan mencegah pertempuran lebih besar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id