Ribuan warga di Pretoria, 12 April 2017, berunjuk rasa mendesak Presiden Afsel Jacob Zuma untuk mundur dari jabatannya. (Foto: AFP/GIANLUIGI GUERCIA)
Ribuan warga di Pretoria, 12 April 2017, berunjuk rasa mendesak Presiden Afsel Jacob Zuma untuk mundur dari jabatannya. (Foto: AFP/GIANLUIGI GUERCIA)

Ribuan Demonstran Desak Presiden Afrsel Mundur

Arpan Rahman • 12 April 2017 18:15
medcom.id, Pretoria: Selagi Partai ANC mempersiapkan perayaan ulang tahun ke-75 Presiden Jacob Zuma, kubu oposisi mengkoordinasikan ribuan pengunjuk rasa dalam protes menuntut orang nomor satu di Afrika Selatan itu untuk mundur.
 
Ribuan orang, termasuk para anggota partai oposisi dan organisasi sipil, diperkirakan berpawai dari Church Square di Pretoria ke Union Buildings. Pekan lalu, ribuan warga Afsel berbaris dan menunjukkan ketidakpuasan mereka kepada Zuma sebagai presiden.
 
Aksi unjuk rasa dipicu keputusan Zuma memecat Pravin Gordhan sebagai menteri keuangan. Beberapa hari menyusul perombakan kabinet, tiga dari enam pimpinan ANC mengklaim tidak ada konsultasi dengan pihak mereka atas keputusan tersebut.

Status Afsel juga telah merosot dalam daftar dari dua lembaga pemeringkat kredit sejak Zuma mengumumkan perombakan, Beberapa ekonom takut negara ini anjlok lebih rendah lagi.
 
Zuma telah dicecar tuduhan bahwa kroni dekatnya, keluarga Gupta, memiliki pengaruh yang tidak semestinya atas perusahaan milik negara, termasuk keputusan kunci tertentu yang telah ia buat seperti perekrutan dan pemecatan anggota eksekutif nasional.
 
Anggota Parlemen Diminta Bersuara 
 
Ribuan Demonstran Desak Presiden Afrsel Mundur
Presiden Afsel Jacob Zuma. (Foto: AFP)
 
Lautan protes bergelombang di belakang sebuah gerakan yang tertunda dari perbalahan yang tidak dapat dipercaya melawan Zuma di Majelis Nasional. Partai-partai oposisi menyerukan anggota parlemen asal ANC untuk bersuara sesuai hati nurani, dan bukan menurut pada kebijakan partai.
 
Mantan Presiden Thabo Mbeki juga ikut menyerukan kepada ANC. Dalam sepucuk surat yang diterbitkan di harian The Star, ia mendesak anggota parlemen agar mendahulukan kepentingan warga negara di atas kepentingan ANC.
 
Sementara itu Menteri Kepolisian Fikile Mbalula mengatakan bahwa kekerasan selama Hari Aksi Nasional tidak akan ditoleransi.
 
"Kami menyerukan kepada penyelenggara protes untuk memastikan bahwa aksi protes berlangsung damai dan tidak melanggar hak orang lain. Intimidasi kepada warga Afsel yang memilih tidak bergabung dengan protes tidak akan ditoleransi," katanya saat jumpa pers pada Selasa 11 April, seperti disitat News24, Rabu 12 April 2017.
 
Beberapa ruas jalan di Pretoria akan dilewati pawai yang diperkirakan berlangsung antara pukul 9:00-16:00 waktu setempat. Ruas jalan itu termasuk Madiba, Lillian Ngoyi, Sisulu, Du Toit, Nelson Mandela Drive, Edmond, Hamilton, dan Thabo Sehume. Pemerintah daerah Tshwane mengatakan Madiba, Edmond, dan Hamilton akan benar-benar tertutup.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WIL)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan