Namun dalam perjalanan ke lokasi, helikopter tersebut jatuh di Provinsi Chaharmahal Bakhtiari. Seperti dilansir dari laman Real Iran, Selasa 5 Maret 2019, Kepala Agensi Darurat Medis Iran Pirhossein Koulivard mengatakan bahwa tiga dari korban tewas adalah kru helikopter, sementara dua lainnya petugas penyelamat.
Hingga saat ini penyebab pasti jatuhnya pesawat belum diketahui.
Kantor berita IRNA melaporkan bahwa helikopter itu bertabrakan dengan sebuah menara transmisi. Sementara televisi nasional Iran melaporkan bahwa helikopter menghantam wilayah pegunungan.
Pegunungan Zagros, yang terbentang di sepanjang Provinsi Chaharmalal Bakhtiari, adalah lokasi sejumlah kecelakaan fatal dalam beberapa tahun terakhir.
Dalam beberapa kesempatan pemerintah Iran kerap menyalahkan Amerika Serikat yang menjatuhkan sanksi ekonomi, sehingga Teheran tidak dapat membeli pesawat baru atau memodernisasi militer.
Januari lalu, sebuah pesawat kargo militer jatuh di dekat Teheran. Kantor berita Fars, yang dianggap dekat dengan militer Iran, mengatakan ada 16 orang di pesawat tersebut, dan satu-satunya korban selamat adalah seorang teknisi.
Media IRIB menyebut ada 10 orang di pesawat tersebut. Sementara AFP mengutip keterangan dari militer Iran, yang menyatakan jumlah korban tewas sejauh ini mencapai 13 orang.
"Kargo (Boeing) 707 yang membawa daging lepas landas dari Bishkek di Kirgistan, dan melakukan pendaratan darurat di bandara Fath pagi ini," ucap militer Iran dalam keterangan di situs resminya.
Sementara Februari tahun lalu, 66 orang tewas dalam kecelakaan pesawat di pegunungan Zagros. Penerbangan EP3704 itu bertolak dari Teheran pada pukul 04.30 waktu setempat, dan jatuh sekitar satu jam setelahnya.
Menurut laporan kantor berita Irinn, pesawat bermesin ganda itu jatuh di Gunung Dena, sekitar 22 kilometer dari kota Yasuj.
Pesawat berisi 60 penumpang, dua petugas keamanan, dua pramugari, satu pilot dan seorang kopilot.
Baca: Pesawat Kargo Jatuh di Iran, 13 Orang Tewas.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News