"Konsep bebas emisi (zero-emissions) atau dalam bahasa lainnya menghentikan penggunaan bahan bakar fosil, tidak akan berguna tanpa didukung teknologi canggih dan program kerja sama internasional yang solid," ucap Khalid Abuleif, delegasi Arab Saudi, pada awak media, seperti dilansir AFP.
"Saya rasa tidak realistis ketika dua miliar orang tidak mempunyai akses ke sumber energi," sambung dia.
Sejumlah negara berkumpul di Peru untuk memaparkan pemikiran masing-masing dalam menciptakan suatu perjanjian internasional terkait perubahan iklim. Target bebas emisi adalah satu opsi yang diajukan dalam dokumen negosiasi.
"Menerapkan target semacam itu akan menjadi tantangan yang sangat sulit bagi pengembangan eksporter minyak di masa mendatang. Perjanjian apapun terkait ini harus realistis dan pragmatis," kata Abuleif.
Peserta konvensi di Lima memiliki pendapat yang beragam mengenai pengurangan emisi karbon, yang membutuhkan peralihan dari bahan bakar fosil ke sumber energi lain.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News