Pengumuman perjanjian pertukaran tahanan muncul usai berlangsungnya pertemuan terkait konflik Yaman di Amman, Yordania.
"Kesepakatan ini merupakan langkah menuju pemenuhan komitmen dua kubu bertikai terkait pembebasan semua tahanan terkait konflik sesuai Perjanjian Stockholm," ujar pernyataan gabungan PBB dan Komite Palang Merah Nasional, dikutip dari laman AFP.
Meski sudah disepakati oleh Pemerintah Yaman dan juga pemberontak Houthi, jumlah tahanan yang akan dibebaskan tidak disebutkan, begitu juga dengan tanggalnya.
Dua tahun lalu, Pemerintah Yaman dan Houthi sepakat akan menukar sekitar 15 ribu tahanan sebagai bagian dari perjanjian yang dimediasi PBB di Swedia.
"Semua ini merupakan kebijakan berdasarkan asas kemanusiaan yang harus segera diimplementasikan, sesuai dengan apa yang sudah kita sepakati di Yordania," ujar pernyataan resmi Kementerian Luar Negeri Yaman di Twitter.
Juru bicara Houthi, Mohammed Abdel Salam, juga menuliskan respons kelompok terhadap perjanjian dengan Yaman. "1.400 tahanan, termasuk warga Arab Saudi dan Sudan, akan dibebaskan," ucapnya.
Sementara itu utusan khusus PBB untuk Yaman, Martin Griffiths, mendesak dua kubu bertikai untuk "bertukar tahanan" sesegera mungkin. "Kelanjutan dari perjanjian ini terlalu lamban," sebut Griffiths.
Pemerintah Yaman dan Houthi sama-sama telah membebaskan tahanan dalam beberapa bulan terakhir dalam perjanjian sporadis.
Konflik Yaman telah menewaskan puluhan ribu orang, yang sebagian besarnya merupakan warga sipil. PBB menyebut konflik Yaman sebagai pemicu krisis kemanusiaan terburuk dalam era modern.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News