medcom.id, Madinah: Kelompok Hizbullah mengecam serangan bom yang terjadi di Madinah, Arab Saudi. Kecaman juga datang dari Iran, Pakistan serta ulama di Arab Saudi.
Bom bunuh diri itu melanda pada Senin 4 Juli malam waktu Madinah, tidak jauh dari Masjid Nabawi. Serangan mengikuti ledakan bom di Jeddah dan Qatif.
"Ledakan yang menargetkan tempat suci di waktu yang suci, membuktikan bahwa teroris tidak menghormati kesucian Muslim dan mereka terpisah dari Islam," pernyataan Hizbullah, seperti dikutip Saudi Gazette, Selasa (5/7/2016).
"Tindakan teror di Arab Saudi dan juga di Irak, Turki, Lebanon dan di belahan dunia lain, menunjukkan bahwa perlukan solidaritas politik untuk menghabisi penyakit itu (teroris)," imbuh pernyataan itu.

Ledakan yang terjadi di Madinah (Foto: Rediff)
Kecaman juga datang dari Iran. Kementerian Luar Negeri Iran menegaskan bahwa terorisme tidak mengenal batas negara atau warga negara.
"Teroris tidak mengakui konsensus dan solidaritas internasional," tutur Juru Bicara Kemenlu Iran Bahram Qasemi.
Sementara Perdana Menteri Pakistan Nawaz Sharif mendesak dunia internasional bersatu dalam kondisi yang kritis ini.
"Pemerintah dan rakyat Pakistan terkejut dan sedih dengan serangan teror di Tanah Suci. Kami merasakan kepedihan yang dialami di Arab Saudi," tegas Sharif.
Kementerian Dalam Negeri Arab Saudi sebelumnya menyebutkan bahwa pelaku bom bunuh diri adalah warga Pakistan. Pelaku diketahui bernama Abdullah Waqar Khan.
Khan dikabarkan sudah tinggal di Jeddah bersama istri dan orangtuanya selama 12 tahun. Dia juga diketahui bekerja sebagai sopir.
Dewan Ulama Senior Arab Saudi juga menegaskan bahwa pelaku tidak menghormati kesucian Madinah. Menurut mereka, para pelaku teror tidak beragama.
Kecaman atas insiden ledakan itu juga datang dari Bahrain dan Kuwait. Kedua negara ini merupakan sekutu terdekat Arab Saudi dalam perang melawan ISIS.
Hingga saat ini belum diketahui siapa di balik otak insiden tersebut. Sementara penyelidikan masih terus dilakukan pihak keamanan Arab Saudi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News