Kehancuran akibat gempa yang melanda Italia (Foto: AFP).
Kehancuran akibat gempa yang melanda Italia (Foto: AFP).

Kaleidoskop Internasional 2016

Sepanjang 2016, Bencana Alam Landa Dunia

Sonya Michaella • 31 Desember 2016 17:33
medcom.id, Jakarta: Sepanjang tahun 2016, sejumlah negara di dunia dilanda bencana alam, seperti gempa bumi, angin topan dan banjir. Kerugian yang cukup tinggi, warga tewas dan terluka cukup banyak pun ditimbulkan akibat kemarahan alam ini. Metrotvnews.com mencatat beberapa bencana alam yang cukup membuat dunia internasional menaruh perhatian dan prihatin.
 
4 Januari 2016
Tahun 2016 diawali dengan gempa berkekuatan 6,7 Skala Richter (SR) yang mengguncang India. Akibatnya, sembilan orang tewas, enam di India dan tiga di Bangladesh. Selain itu, 70 orang pun terluka karena gempa ini. Gempa terjadi pukul 04.35 waktu India, dengan lokasi 29 kilometer dari barat Imphal. 
 
22 Januari 2016
Negara Adi Daya, Amerika Serikat (AS) dihantam oleh badai salju. Kondisi serupa juga dialami oleh negara bagian Virginia, Maryland, North Carolina, Delaware dan Pennsylvania yang saat itu sudah menyatakan keadaan darurat. Badai yang dijuluki 'Snowmaggedon' ini telah menewaskan 25 orang yang disebabkan kecelakaan lalu lintas. Badai ini menyebabkan jalanan di Washington tertutup salju hingga 76 centimeter.  Lebih dari 6.500 penerbangan dibatalkan dan ribuan lainnya ditunda.
 
6 Februari 2016
Sebanyak 109 orang tewas di Taiwan akibat gempa bumi berkekuatan 6,4 Skala Richter (SR). Sementara, puluhan lainnya dinyatakan hilang. Dalam bencana ini, seorang TKI yang bekerja di Taiwan  juga dilaporkan tewas. Korban tewas sebagian besar berada apartemen Wei Guan Jinlong yang memiliki 16 lantai yang berada di Tainan. Saat itu, total 238 warga berhasil diselamatkan dari runtuhnya bangunan akibat gempa.
 
20 Februari 2016
Sekitar 42 orang di Fiji tewas akibat dihantam Badai Sinklon Winston. Siklon Winston, badai kategori lima pertama yang melanda Fiji, menghantam negara pulau di Pasifik ini dengan kecepatan angin antara 285 hingga 325 kilometer per jam. Winston merubuhkan sejumlah rumah, melumpuhkan infrastruktur dan memaksa warga mengungsi ke pusat penampungan. Turis internasional yang kebetulan berada di Fiji saat kejadian mulai pulang ke negara masing-masing. Mereka berbondong-bondong ke bandara Nadi yang sudah kembali memulai kegiatannya setelah ditutup dua hari. 
 
15-16 April 2016
Dua gempa dalam dua hari berturut-turut menewaskan sekitar 24 orang di Jepang. Gempa pertama berkekuatan 6,2 SR melanda pada Jumat 15 April, menewaskan sembilan orang. Sementara gempa kedua dengan kekuatan 7,3 SR pada Sabtu 16 April, menyebabkan 15 warga kehilangan nyawanya dan 80 orang lainnya menderita luka serius. Gempa ini, tepatnya, melanda Prefektur Kumamoto di Kyushu. Akibatnya, 69 ribu warga dievakuasi dari Prefektur Kumamoto. Di wilayah ini, sekitar 170 ribu rumah tidak bisa dialiri dengan listrik dan 385 ribu lainnya tidak mendapatkan pasokan air bersih.
 
16 April 2016
Bebarengan dengan gempa yang melanda Jepang, Ekuador juga dilanda gempa. Nahasnya, korban tewas akibat gempa berkekuatan 7,8 SR ini mencapai 673 jiwa, serta 6.000 lainnya terluka. Sejumlah wilayah di Ekuador pun rusak parah, seperti di Portoviejo, Manta dan Guayas. Gempa ini berpusat di lepas pantai Ekuador, sekitar 107 mil dari ibu kota Ekuador, Quito. Gempa melanda pada 19.00 malam waktu setempat.
 
2 Juni 2016
Hujan deras mengakibatkan banjir memenuhi Prancis dan Jerman. Saat itu, kondisi di sejumlah wilayah dua negara ini sangat buruk. Setidaknya, sembilan orang tewas dalam banjir kali ini. Di Prancis, 3.000 orang diungsikan dari daerah yang paling buruk terlanda banjir. Selain itu, 25.000 orang sementara hidup tanpa listrik di Paris. Tingkat air di Sungai Seine melampaui ambang batas, dan banyak perahu di Paris tak bisa melampaui jembatan-jembatan karena tingginya permukaan air. Banjir ini dinyatakan merupakan banjir terparah dalam 100 tahun terakhir. Museum yang paling banyak dikunjungi di dunia, Museum Louvre di Paris juga ditutup karena memburuknya cuaca yang dapat berpotensi banjir. Museum Louvre dan Musee d'Orsay pun terpaksa memindahkan karya seni dari galeri mereka.
 
6 Juni 2016
Badai yang menerjang Australia berhasil menewaskan tiga orang dan sejumlah lainnya hilang. Cuaca buruk yang melanda pesisir timur Australia dan memicu gelombang tinggi di beberapa pantai di Sydney. Akibat badai, banjir juga melanda wilayah New South Wales. Pada waktu itu, badai 'liar' menyapu dari Queensland, melalui New South Wales dan menuju Tasmania.
 
2 Agustus 2016
Topan Nida yang menerjang Tiongkok dan Hong Kong membuat dua kota sibuk tersebut sempat lumpuh. Aktivitas transportasi darat, laut, dan udara terganggu akibat bencana. Ribuan penumpang merasakan dampak serangan topan yang melanda wilayah pesisir selatan Tiongkok ini.  ribuan pekerja tambang telah dievakuasi dari kilang minyak yang ada di pesisir. Tak hanya itu, pekerja yang tengah membangun lorong dan jembatan yang menghubungkan Hong Kong dengan dua kota lainnya juga telah dievakuasi.
 
7 Agustus 2016
Meksiko dilanda Badai Earl yang menewaskan 39 orang. Badai Earl terdeteksi sekitar 169 km sebelah timur Mexico City setelah menghantam sejumlah wilayah Amerika Pusat dan melintas ke Semenanjung Yucatan. Wilayah yang terancam di antaranya Guerrero, Hidalgo, Oaxaca, Puebla, Tlaxcula dan Veracruz. 
 
24 Agustus 2016
Gempa dashyat mengguncang Italia dan menewaskan sekitar 278 orang, 388 orang dirawat karena cedera,  2500 orang kehilangan tempat tinggal akibat gempa paling mematikan di Italia sejak tahun 2009 tersebut. Lebih dari 1,050 gempa susulan melanda daerah itu sejak gempa berkekuatan 6,2 SR mengguncang, Rabu 24 Agustus pagi. Kerusakan terjadi pada sejumlah bangunan yang masih berdiri. Akibat gempa susulan itu, jembatan yang mengarah ke Amatrice terpaksa ditutup.
 
3 September 2016
Negara Komunis di Asia, Korea Utara pun tak luput dari bencana alam. Banjir yang disebabkan hujan lebat sejak Agustus hingga September ini mengakibatkan 133 orang tewas di wilayah timur laut Korut. Tak hanya itu, 395 orang lainnya dinyatakan hilang dan 107 ribu warga harus mengungsi akibat banyaknya rumah dan bangunan yang hancur.  PBB menyatakan kesulitan untuk memantau perkembangan musibah tersebut karena Korut yang kian menutup diri dari negara tetangga dan dunia. Tingginya pembalakan hutan untuk bahan bakar dan pertanian membuat negara tersebut rentan tertimpa bencana alam, utamanya banjir.
 
4 Oktober 2016
Badai Matthew, yang merupakan badai Kategori 4 melanda Haiti dan menewaskan hampir 1.000 orang serta puluhan orang hilang dan melukai 330 lainnya. Sekitar 13 anggota polisi asal Indonesia sempat dikabarkan terjebak Badai Matthew saat bertugas di Haiti dalam misi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Namun, Kedutaan Besar RI di Havana, Kuba -yang mengurus isu diplomatik Indonesia dengan Haiti,- memastikan ke-13 anggota polisi itu dalam kondisi aman.
 
5 Oktober 2016
Badai topan tampaknya tak hanya menyerang wilayah Amerika, melainkan Asia. Topan Chaba menghantam Korea Selatan dan menewaskan delapan orang. Bencana alam ini membanjiri pelabuhan dan mengganggu produksi di beberapa pabrik. Topan Chaba pun sempat menghantam Pulau Jeju dan satu orang dilaporkan hilang di tengah pemadaman listrik di Korsel. Tak hanya itu, badai topan ini merusak sejumlah rumah dan bangunan.
 
8 Oktober-12 Oktober 2016
Selain menerjang Haiti, badai Matthew juga menerjang wilayah Amerika Serikat, tepatnya di North Carolina, Florida dan Georgia. Di Florida, empat orang dilaporkan tewas dan dua orang tewas di Georgia. Sekitar 420.000 warga juga tidak mendapatkan aliran listrik. Sementara 1,5 juta warga sudah dievakuasi akibat Badai Matthew yang merupakan terbesar dalam 11 tahun terakhir menerpa Florida. Di North Carolina, sebanyak 35 orang juga tewas akibat hantaman badai Matthew. 4.000 warga North Carolina dikabarkan telah mengungsi saat itu. 
 
17 Oktober 2016
Meski korban tewas relatif rendah, yakni dua orang, topan Sarika yang menerjang Pulau Luzon, Filipina, membuat sekitar 12.000 warga Filipina mengungsi dari tempat tinggalnya. Topan Sarika juga memaksa lebih dari 200 penerbangan domestik dan internasional dibatalkan. Pohon-pohon tumbang dan desa pesisir terendam air diperlihatkan oleh tayangan televisi Filipina. Pusat evakuasi kota pun hanya bisa menampung sekitar 1.000 warga.
 
20 Oktober 2016
Menjelang akhir tahun, Filipina kerap diterjang topan badai. Kali ini, topan Haima berhasil menewaskan empat orang di Manila bagian utara. Topan Haima menghantam Provinsi Cagayan dan saat ini dilaporkan menuju Provinsi Apayao dengan kecepatan agak menurun. Setelah itu, topan Haima akan bergerak ke Ilocos Norte sebelum keluar di Laut China Selatan.
 
7 November 2016
Setelah dihantam badai Matthew pada Oktober 2016, Haiti kembali dilanda bencana. Banjir bandang melanda Haiti dan menewaskan 10 orang. Tujuh orang tewas di kota pelabuhan utara Cap-Haitien. Sementara tiga orang tewas lainnya ditemukan di Grand Anse.
 
17 Desember 2016
Gempa bumi berkekuatan 7,9 Skala Richter (SR) mengguncang kawasan Papua Nugini. Guncangan gempa dilaporkan berpotensi membentuk gelombang tsunami. Meski tak ada laporan korban tewas maupun luka, namun gempa berkekuatan cukup besar ini sempat membuat khawatir. Gempa yang terjadi sekitar pukul 19.51 Waktu Indonesia bagian Timur (WIT) ini menimbulkan tsunami kecil di kawasan. 
 
19 Desember 2016
Sekitar 24 orang di Vietnam tewas, tepatnya di Vietnam pusat, termasuk ke kawasan wisata seperti kota Hoi An akibat dilanda banjir. Vietnam biasa dilanda badai tropis dan hujan deras, namun kondisi seperti itu biasanya tidak terjadi pada Desember. Di akhir tahun, cuaca di Vietnam relatif bersahabat sehingga dikunjungi banyak turis. 
 
25 Desember 2016
Bertepatan dengan hari Natal, Filipina diterjang topan Nock-Ten. Akibatnya, empat orang dinyatakan tewas dan lebih dari 380.000 orang keluar dari rumah mereka. Nock-Ten adalah salah satu topan terkuat melanda Filipina sejak Haiyan menewaskan banyak orang dan merusak sejumlah bangunan pada 2013. Angin kencang yang dibawa Nock-Ten kemudian bertiup ke arah barat melintasi pegunungan dan kepulauan di beberapa provinsi, merusak rumah-rumah, menumbangkan pohon, dan memutuskan jaringan komunikasi.

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(FJR)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan