PM Tunisia Youssef Chahed. (Foto: AFP/FETHI BELAID)
PM Tunisia Youssef Chahed. (Foto: AFP/FETHI BELAID)

PM Chahed Sebut Orang Kulit Hitam Masih Menderita di Tunisia

Willy Haryono • 27 Desember 2016 20:38
medcom.id, Tunis: Perdana Menteri Tunisia Youssef Chahed mengatakan orang berkulit hitam di negaranya masih menderita akibat diskriminasi ras. 
 
Pernyataan disampaikan dalam acara Hari Nasional Melawan Diskriminasi yang melibatkan beberapa organisasi dan grup aktivis di Tunis, Selasa 27 Desember. 
 
"Tunisia adalah salah satu negara pertama yang menghapus perbudakan dan menandatangani Konvensi Internasional Penghapusan Segala Bentuk Diskriminasi Ras," tegas PM Chahed, seperti dikutip middleeastmonitor.com.

"Namun sayangnya, dari negara-negara itu jugalah masih ada penderitaan yang dirasakan orang berkulit hitam," sambung dia. 
 
PM Chahed menegaskan perlakuan tidak adil terhadap orang kulit hitam di negaranya tidak akan menghentikan upaya pemerintah meningkatkan strategi melawan diskriminasi.
 
Pada Minggu 25 Desember, puluhan mahasiswa Afrika berunjuk rasa di Tunis untuk mendesak adanya kriminalisasi terhadap segala bentuk diskriminasi. Mereka mendesak otoritas menjamin keselamatan mereka, setelah dua gadis asal Kongo diserang sekelompok orang. Menurut sejumlah saksi mata, seorang pemuda Tunisia menyerang dan melukai kedua gadis itu. 
 
Merespons unjuk rasa, PM Chahed menyerukan parlemen Tunisia untuk memprioritaskan "meratifikasi kerangka undang-undang kriminalisasi terhadap diskriminasi."
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WIL)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan