Pasukan Mali dihadapkan pada serangan teroris (Foto: AFP).
Pasukan Mali dihadapkan pada serangan teroris (Foto: AFP).

9 Prajurit Mali Tewas Disergap Kelompok Teroris

Fajar Nugraha • 03 Mei 2017 10:49
medcom.id, Bamako: Pasukan Mali dihadapkan pada penyergapan dari pihak kelompok teroris. Dalam insiden terbaru, sembilan prajurit Mali dilaporkan tewas.
 
Kejadian ini berlangsung pada Selasa 2 Mei. Selain menewaskan sembilan prajurit Mali, lima lainnya dikabarkan juga turut terluka. 
 
"Konvoi mobil berisi pasokan untuk pasukan, disergap oleh kelompok teroris di antara wilayah Dogofri dan Nampala," ujar Menteri Perdagangan dan Juru Bicara Pemerintah Mali Abdel Karim Konate, seperti dikutip AFP, Rabu 3 Mei 2017.
 
"Kami mengecam tindakan barbar dan pengecut dari para pelaku dan komitmen kami untuk tetap melawan teroris serta pengedar narkoba," tegas Kanote.
 
Tetapi ada informasi berbeda mengenai korban dalam kejadian ini. Seorang sumber militer Mali menyebutkan delapan prajurit tewas dan empat lainnya terluka, sementara serangan terjadi di Segou.
 
Awalnya konvoi pasukan itu menginjak ranjau dan kemudian mereka disergap. Menurutnya pihak militer, taktik ini serupa dengan apa yang dilakukan oleh kelompok teroris.
 
Wilayah Nampala, yang berbatasan dengan Mauritania, kerap menjadi target serangan kelompok teroris. Kelompok teroris yang sering melakukan aksinya termasuk Kelompok Pendukung Islam dan Muslim (GSIM). Kelompok ini adalah gabungan dari tiga kelompok teroris Mali yang sebelumnya bersumpah setia kepada Al Qaeda.
 
Perlawanan terhadap kelompok teroris di Mali dilakukan dengan bantuan Prancis. Sejak Operasi Barkhane dilakukan, mereka sudah menangkap atau membunuh sekitar 20 anggota teroris di Hutan Foulsare dekat perbatasan antara Mali dan Burkina Faso.
 
Komandan Barkhane, Francois-Xavier de Woillermont di Ouagadougou menyebutkan bahwa operasi ini belum selesai. Woillermont menegaskan bahwa tujuan utama operasi adalah menghabisi para teroris yang mengganggu warga.
 
Langkah operasi di Ouagadougou masuk ke fase berikutnya, di mana pasukan sudah mengetahui lokasi persembunyiaan para teroris. Namun perlawanan keras terus diberikan oleh militan tersebut.
 
Juli 2016 lalu, 17 prajurit tewas dalam serangan di Nampala. Serangan itu diklaim oleh kelompok Ansar Dine.
 
Serangan serupa juga terjadi Nampala pada Januari 2015 dan menewaskan 11 prajurit Mali. Pasukan lokal berupaya keras untuk menjaga keamanan di Negara Afrika Utara, meskipun sudah dibantu pasukan Prancis dan PBB.

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FJR)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan