Pernyataan ini diungkapkan dalam kunjungan Badan Kerja Sama Antar Parlemen (BKSAP) DPR RI ke Dakar, Senegal. Kunjungan ini juga dimaksudkan untuk menguatkan hubungan bilateral dua negara.
Indonesia dan Senegal memiliki kesamaan yang dapat dijadikan sandaran untuk memperkuat hubungan persahabatan kedua negara.
Kedua negara merupakan negara dengan mayoritas berpenduduk Muslim moderat dan menjalankan demokrasi, memiliki banyak kesamaan sikap dan pandangan dalam menyikapi masalah domestik masing-masing, regional dan internasional terutama saling dukung atas keutuhan dan kedaulatan kedua negara.
"Untuk memperkuat hubungan antar Parlemen, saya merencanakan kunjungan ke Indonesia setelah pemilu legislatif Senegal, Juli tahun ini," kata Ketua Parlemen Nasional Senegal, Moustapha Niasse.
Seperti keterangan tertulis dari KBRI Dakar yang diterima Metrotvnews.com, Senin 17 April 2017, diakui Niasse bahwa Parlemen Senegal perlu banyak belajar pengalaman dari Parlemen Indonesia.

Diungkapkan, perlunya dibentuk MoU kerja sama di berbagai bidang, antara lain, pendidikan, agama dan kebudayaan, ekonomi, energi, kesehatan, insfrastruktur dan transportasi, pertanian, peternakan dan pertambangan.
Kunjungan BKSAP ke Senegal merupakan yang kali pertama dilakukan. BKSAP telah secara aktif melakukan kerjasama parlemen dengan 54 negara. Kerja sama dengan Parlemen Senegal akan memperluas kerja sama BKSAP dengan mitra Parlemen di Afrika.
Group Kerja Sama Antar Parlemen Indonesia-Senegal yang telah dibentuk di Indonesia akan bekerja keras untuk merealisasikan kerja sama antar kedua negara.
Duta Besar RI untuk Senegal, Mansyur Pangeran juga mengungkapkan bahwa rencana kerja sama pembangunan perkeretaapian Senegal telah mendapat tanggapan positif dari PT. INKA yang akan berkunjung ke Dakar dalam waktu dekat.
"Kemampuan PT. INKA tidak diragukan lagi, terbukti dengan dijualnya ratusan gerbong kereta api ke Filipina, Bangladesh, Nepal, Sri Lanka, Malaysia, Singapura, Brunei, dan Australia," ungkap Dubes Mansyur.
Rencana Pemerintah Senegal untuk membangun 450 kilometer jalan tol dan jalur kereta api double track sepanjang 750 kilometer merupakan proyek besar dan kesempatan bagi Perusahaan BUMN Indonesia seperti PT. WIKA dan PT. Waskita Karya untuk berinvestasi melalui mekanisme yang disepakati kedua pihak.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News