Jamal Khashoggi dikenal sebagai pengkritik keras Kerajaan Arab Saudi. (Foto: AFP).
Jamal Khashoggi dikenal sebagai pengkritik keras Kerajaan Arab Saudi. (Foto: AFP).

Terkait Kasus Khashoggi, Turki Nilai Saudi Tak Transparan

Fajar Nugraha • 08 Februari 2019 18:13
Istanbul: Turki menilai penyelidikan pihak Arab Saudi dalam pembunuhan jurnalis Jamal Khashoggi tidak transparan. Hal ini menurut Turki sangat memprihatinkan dan merusak kredibilitas Arab Saudi sendiri.
 
Khashoggi, orang dalam kerajaan yang menjadi kritik terhadap Mahkota Arab Saudi Pangeran Mohammed bin Salman dan mulai menulis untuk Washington Post, terbunuh di dalam Gedung Konsulat Arab Saudi di Istanbul.  Insiden ini memicu kemarahan dunia internasional dan menodai citra sang pangeran.
 
Baca juga: Putra Mahkota Arab Saudi Dituding Berniat Bunuh Khashoggi.

Setelah membuat banyak pernyataan kontradiktif tentang nasib Khashoggi, Riyadh mengatakan dia telah terbunuh dan tubuhnya dipotong-potong ketika negosiasi untuk membujuknya untuk kembali ke Arab Saudi gagal.
 
“Serangkaian ‘penolakan palsu’ dari para pejabat Saudi telah menyebabkan ketidakpastian pada sejumlah masalah di sekitar kasus ini,” ujar Fahrettin Altun, Direktur Komunikasi Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan, seperti dikutip AFP, Jumat, 8 Jumat 2019.
 
"Selama empat bulan terakhir, Pemerintah Arab Saudi kurang aktif dalam urusan mereka dengan rekan-rekan di Turki dan komunitas internasional," kata Altun.
 
”Pemerintah Arab Saudi harus mengekstradisi pembunuh Khashoggi ke Turki, di mana mereka melakukan pembunuhan berencana, sebagai bukti kesediaan mereka untuk menegakan keadilan,” tegas Altun.
 
Arab Saudi sebelumnya telah membantah Turki permintaan ekstradisi untuk 11 tersangka, lima diantaranya menghadapi ancaman hukuman mati di Arab Saudi. Pada Kamis, penyelidikan yang dipimpin oleh PBB tentang pembunuhan itu mengatakan bukti menunjuk pada kejahatan brutal ‘yang direncanakan dan dilakukan’ oleh pejabat Saudi.
 
Baca juga: PBB: Pembunuhan Khashoggi Berlangsung Brutal dan Terencana.
 
Meskipun penyelidikan bersama Turki dengan pejabat Arab Saudi telah mendatangai kantor konsulat kerajaan di Istanbul, kediaman konsul dan beberapa lainnya lokasi, hingga kini keberadaan jasad Khashoggi masih belum diketahui. Erdogan mengatakan pembunuhan Khashoggi diperintahkan oleh level tertinggi Kepemimpinan Arab Saudi, tetapi Riyadh telah menolak tuduhan bahwa Putra Mahkota terlibat.
 
Altun mengatakan temuan Turki tentang kasus ini sejalan dengan temuan mereka Permintaan yang dipimpin oleh PBB. Altun juga menambahkan bahwa Ankara berkomitmen untuk bekerja sama dalam  potensi keterlibatan AS dalam investigasi kasus ini.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FJR)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan