Seorang remaja perempuan memegang poster kampanye Presiden Abdel Fattah al-Sisi di Giza, 28 Maret 2018. (Foto: AFP/FETHI BELAID)
Seorang remaja perempuan memegang poster kampanye Presiden Abdel Fattah al-Sisi di Giza, 28 Maret 2018. (Foto: AFP/FETHI BELAID)

Sisi Bersiap Deklarasikan Kemenangan Telak dalam Pilpres Mesir

Arpan Rahman • 02 April 2018 13:20
Kairo: Presiden Mesir Abdel Fatah al-Sisi bersiap mendeklarasikan kemenangan mutlak dalam pemilihan umum presiden. Sisi hampir dipastikan menang, karena satu-satunya penantang dalam pilpres kali ini juga adalah pendukungnya.
 
Hasil penghitungan awal yang dirilis Kamis lalu menunjukkan bahwa sekitar 40 persen warga sudah memberi suara, di mana 92 persen dari mereka memilih Sisi. Jumat kemarin, hasil direvisi menjadi 42 persen dari total pemilih, dengan dukungan untuk Sisi di angka 96,9 persen. 
 
Moussa Mostafa Moussa, satu-satunya lawan Sisi di pilpres, disebut hanya meraup 3,1 persen suara. Hasil resmi pilpres Mesir akan dirilis Senin 2 April 2018 sore waktu setempat.

Setelah proses pilpres Mesir berjalan tanpa adanya debat publik, oposisi hanya berharap masa jabatan kedua Sisi ini dapat menghadirkan peluang agar suara mereka bisa didengar. 
 
Sisi disebut-sebut telah membungkamsemua perbedaan pendapat dalam usahanya mengincar masa jabatan kedua. Lima lawan potensialnya telah dicekal dari pencalonan kandidat. 
 
Meski kemenangan Sisi sudah tak terelakkan, pilpres kali ini juga menyoroti ketidakpuasan dari internal pemerintahannya sendiri.
 
“Saya pikir Sisi tidak menginginkan adanya politik sungguhan di Mesir,” kata Hamdeen Sabahi, tokoh yang pernah dua kali menjadi capres. “Dia benci politik. Dia membenci adab pendapat lain,” tegasnya seperti disitir Guardian, Senin 2 April 2018.
 
Sabahi sebelumnya bergabung dengan koalisi tokoh-tokoh pro demokrasi yang menyerukan boikot terhadap pilpres kali ini. Tapi mereka dengan cepat diselidiki oleh jaksa penuntut umum dan dituduh berusaha menggulingkan rezim. 
 
Satu pendukung gerakan boikot, Abdel Moneim Fotouh, ditangkap dalam penggerebekan di rumahnya. Ia kemudian dimasukkan dalam daftar ancaman teror.

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WIL)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan