"Trump! Iran bukan Korea Utara yang mau menerima tawaran Anda untuk sebuah pertemuan," ucap Jafari, dilansir dari laman Russia Today, Rabu 1 Agustus 2018.
"Bahkan Presiden AS setelah Anda juga tidak akan bertemu dengan pejabat kami," imbuhnya.
Pernyataan Jafari datang hanya sehari usai Trump menyatakan kesediaannya bertemu Presiden Iran Hassan Rouhani. Trump mengatakan dia akan bertemu kapan saja Iran mau dan tanpa prasyarat.
"Pertemuan ini akan baik untuk kedua negara dan dunia," kata Trump.
Meski demikian, Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo telah menekankan perlunya syarat-syarat tertentu untuk dipenuhi sebelum pertemuan dapat terlaksana.
"Jika Iran menunjukkan komitmen untuk membuat perubahan mendasar dalam cara mereka memperlakukan masyarakatnya, mengurangi perilaku jahat mereka, ada baiknya mereka menyetujui ajakan ini," ujar Pompeo.
Dia mengatakan jika Iran mau, maka mereka dapat mengadakan perjanjian nuklir yang mencegah proliferasi. Trump sebelumnya keluar dari kesepakatan nuklir Iran. Hal ini membuat Iran berang dan menilai AS telah menodai kesepakatan bersama tersebut.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News