Menlu Retno membuka IAF Cultural Night di Bali. (Foto: Dok. Kemenlu).
Menlu Retno membuka IAF Cultural Night di Bali. (Foto: Dok. Kemenlu).

Dansa Para Delegasi Afrika dalam Cultural Night di Bali

Marcheilla Ariesta • 10 April 2018 22:00
Nusa Dua: Musik ala Afrika menghentak malam di Nusa Dua, Bali. Para delegasi negara-negara Afrika berbaur bersama dengan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, berdansa di depan panggung Cultural Night Indonesia Africa Forum 2018.
 
Lagu-lagu tersebut dibawakan oleh Supa Kalulu Band, yang anggotanya merupakan musisi Indonesia dan Afrika. Dengan menggunakan kolintang dan gendang yang khas Indonesia, nada-nada ala Afrika terasa membuai setiap yang hadir untuk bergoyang.
 
Dalam pembukaan Cultural Nights Indonesia Africa Forum (IAF) 2018, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengatakan adanya kegiatan IAF sebagai bentuk perkuatan kerja sama antara Indonesia dan negara-negara di Benua Hitam.

Dansa Para Delegasi Afrika dalam Cultural Night di Bali
Menlu Retno dan para delegasi Afrika menari Poco-Poco. (Foto: Dok. Kemenlu).
 
Dia ingin agar dalam Cultural Night, semua yang ada di ruangan menjadi satu tanpa ada merasa perbedaan. "Kita di sini untuk memperkuat ekonomi dua negara, mempererat hubungan kita dan bersatu untuk maju," kata Menlu Retno, di Bali Nusa Dua Convention Centre, Selasa 10 April 2018.
 
Dalam Cultural Night ini, para tamu dan delegasi disuguhkan berbagai makanan khas Indonesia. Untuk makanan pembuka diberikan ikan tuna panggang dengan lada hitam dan sambal mbeh, kemudian ada sup garangasem. Sementara untuk makanan utamanya diberikan Nasi Bali lengkap dengan ayam betutu.
 
Dansa Para Delegasi Afrika dalam Cultural Night di Bali
Menu jamuan makan malam di IAF Cultural Night 2018. (Foto: Marcheilla Ariesta).
 
Jenis makanan tersebut tentu berbeda dengan makanan sehari-hari masyarakat Afrika. Namun, terlihat para tamu menyukainya.
 
Acara Cultural Nights ditutup dengan Tari Poco-Poco asal Maluku. Para delegasi terlihat senang dengan tarian tersebut dan mereka mencoba mengikuti tarian itu.
 
Kegiatan IAF pertama kali diadakan pada 2018 ini. Acara ini merupakan langkah awal penguatan kerja sama ekonomi antara Indonesia dan negara-negara di Afrika.
 
Sebelum meninggalkan lokasi, para delegasi diberi kain batik dengan motif yang berbeda-beda. Kain batik asal Jawa Tengah tersebut memiliki makna meski berbeda namun tetap satu jua.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FJR)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan