Konsul Jenderal RI Jeddah, Eko Hartono mengatakan pameran ini bertujuan untuk meningkatkan pelayanan jemaah haji Indonesia, khususnya di bidang layanan katering dan transportasi jemaah.
Eko menuturkan, jumlah haji Indonesia yang mencapai 231 ribu merupakan pasar menjanjikan bagi produk makanan dan minuman asal Indonesia. Ia menambahkan, jumlah ini belum termasuk jemaah umrah yang mencapai lebih dari 1,2 juta orang per tahun.
"Dengan masa menetap jemaah selama 41 hari di Mekkah dan Madinah selama musim haji, ditaksir uang yang beredar dari biaya pelayanan Jemaah Haji Indonesia mencapai 2 miliar riyal Saudi," ucap Eko, dalam pernyataan tertulis KJRI Jeddah yang diterima Medcom.id, Senin 17 Februari 2020.
Selain itu, imbuh Eko, tahun lalu pemerintah telah melakukan kebijakan zonasi akomodasi dan transportasi untuk meningkatkan pelayanan bagi jemaah haji. Langkah yang dilakukan adalah dengan pemondokan jemaah yang dikelompokkan berdasarkan daerah asal untuk mempermudah komunikasi, pengaturan dan pengawasan mobilitas mereka.
Inovasi juga terus dilakukan untuk meningkatkan pelayanan bagi jemaah, salah satunya dengan terobosan zonasi cita rasa. Para jemaah asal daerah tertentu akan memperoleh sajian masakan dengan cita rasa yang sesuai daerah asal mereka.
Mulai tahun ini, sambung Eko, 50 persen jemaah haji akan mendarat di Madinah dan sisanya di Jeddah. Karenanya, menurut Konsul Teknis Urusan Haji Endang Jumali, jemaah haji akan memperoleh layanan katering di Mekkah sebanyak 50 kali dan di Madinah 18 kali.
Pameran berlangsung dari 15-16 Februari di Balai Nusantara dan diikuti 17 peserta yang terdiri dari 13 perusahaan Arab Saudi dan empat dari Indonesia. Pameran ini digelar sebagai 'pemanasan' menuju gelaran Halal Industry Summit 2020 di Indonesia pada November mendatang.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id