Foto ilustrasi kerusuhan. AFP PHOTO / OZAN KOSE
Foto ilustrasi kerusuhan. AFP PHOTO / OZAN KOSE

Erdogan Yakin Gulen Dalang Dibalik Serangan di Turki

Nur Azizah • 19 Agustus 2016 04:47
medcom.id, Turki: Presiden Turki Tayyip Erdogan menuduh pengikut seorang ulama Islam yang berbasis di Amerika Serikat sebagai dalang serangan di Turki. Ia juga mengkaitkan serangan yang dilakukan militan Kurdi (PKK) itu dengan upaya kudeta bulan lalu.
 
Erdogan menduga serangan itu dipimpin Fathullah Gullen karena gagal melakukan kudeta. Gulen merupakan seorang ulama yang tinggal pengasingan di Pennsylvania sejak 1999.
 
Pada serangan yang terjadi Rabu, 17 Agustus dan Kamis, 18 Agustus, sebanyak 10 orang tewas dan 300 orang mengalami luka. Korban didominasi polisi dan tentara.

"Anda tidak perlu menjadi peramal untuk melihat bahwa FETO berada di belakang serangan Kurdi," kata Erdogan seperti dilansir Reuters. Feto adalah istilah jaringan Gulen.
 
Dalam ledakan terbesar, sebuah mobil yang meledak telah mengoyak kantor polisi di Kota Elaziq. Kala itu sebagian petugas polisi baru saja datang untuk bekerja.
 
Tiga petugas tewas dan 217 orang terluka, 85 dari mereka adalah polisi. Kurdi telah melakukan puluhan serangan terhadap polisi dan pos militer sejak 2015.  Diduga, Kurdi melakukan ini untuk memenagkan otonomi yang lebih besar lagi.
 
Guna mengantisipasi serangan susulan, Perdana Menteri Yildrim telah meningkatkan peringatan. "Kami telah meningkatkan peringatan ke tingkat yang lebih tinggi," katanya di lokasi serangan.
 
PKK telah melakukan puluhan serangan terhadap polisi dan pos militer sejak 2015 di tenggara sebagian besar Kurdi dalam perjuangan untuk otonomi yang lebih besar bagi Turki 15 juta orang Kurdi.
 
Rekaman televisi menunjukkan asap yang membumbung tinggi usai bom yang menghancurkan kantor polisi di Elazig. Kekuatan bom yang sangat besar, menyebabkan mobil yang turut diparkir turut meledak dan pohon pun bertumbangan.
 
Ini bukan pertama kalinya ledakan bom terjadi. Pekan lalu, delapan orang tewas akibat dua serangan ke arah kendaraan polisi di Diyarbakir dan Kiziltepe.
 
Sejak kudeta yang gagal pada 15 Juli lalu, muncul pembicaran mengenai persatuan nasional. Tetapi pembicaraan ini melipatkan partai politik yang pro dengan kelompok separatis Kurdi yang menurut pihak berwenang mendukung PKK. Sementara partai HDP yang pro-Kurdi menegaskan tidak memiliki kaitan dengan militan tersebut.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(DEN)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan