Presiden Brasil Dilma Rousseff terancam dipecat (Foto: AFP)
Presiden Brasil Dilma Rousseff terancam dipecat (Foto: AFP)

Terancam Dipecat, Presiden Brasil Peringatkan Guncangan Politik

Fajar Nugraha • 20 April 2016 15:07
medcom.id, Brasilia: Presiden Brasil Dilma Rousseff mengatakan pelaksanaan proses pemakzulan terhadap dirinya akan membahayakan stabilitas politik.
 
"Ini tidak akan membawa stabilitas politik. Mengapa menciptakan politik yang tidak stabil? Karena itu melanggar dasar demokrasi," kata Roussef, seperti dikutip VOA Indonesia, Rabu (20/4/2016).
 
Rousseff juga mengatakan kemungkinan pemakzulannya adalah seksis atau didasarkan atas diskriminasi gender. Menurutnya panggung politik di Brasil didominasi para laki-laki.

"Tampaknya, tercampur dalam semua ini, banyak sekali prasangka diskriminasi terhadap perempuan," imbuh Rousseff.
 
"Ada sikap-sikap yang diarahkan kepada saya namun tidak akan terjadi jika presidennya laki-laki," tuturnya.
 
Meskipun pemilih perempuan lebih banyak dibanding laki-laki di Brasil, kira-kira 10 persen dari 513 wakil rakyat di Majelis Rendah adalah perempuan.
 
Majelis Rendah mendukung langkah pemakzulan pada Minggu. Majelis Tinggi diperkirakan akan memberi suara untuk masalah ini awal Mei.
 
Kemenangan mayoritas kecil oleh oposisi akan membekukan jabatan Dilma dan persidangannya oleh Majelis Tinggi bisa berlangsung hingga enam bulan. Jika terbukti bersalah, Dilma Rousseff akan menjadi pemimpin Brasil pertama yang dimakzulkan dalam lebih dari 20 tahun.
 
Penolakan terhadap Rousseff telah meningkat dalam beberapa bulan belakangan, dengan tuduhan secara ilegal menutup-nutupi defisit anggaran pemerintah pada 2014 untuk meningkatkan peluangnya untuk terpilih kembali. Dilma Rousseff membantah tuduhan itu.
 
Wacana kemungkinan pemakzulan Dilma Rousseff telah mendominasi media-media Brasil sementara negara itu berusaha membangun kembali ekonomi dari resesi terburuk dalam beberapa dasawarsa, pejuangan melawan epidemi virus Zika, dan persiapan Olimpiade 2016 yang akan diselenggarakan di Rio dalam waktu kurang dari empat bulan.
 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FJR)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan