Tahun lalu, Bangladesh dan Myanmar menyepakati perjanjian bilateral mengenai pemulangan Rohingya. Bangladesh meminta Myanmar segera mengimplementasikan janji itu.
"Myanmar harus mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk menciptakan lingkungan kondusif di Rakhine State untuk menerapkan perjanjian bilateral," tutur PM Hasina.
"Terkait hal ini, kami membutuhkan dukungan komunitas internasional, terutama dari negara-negara G7," lanjut dia, seperti dilansir dari The Daily Star, Minggu 10 Juni 2018.
PM Hasina menilai akar masalah Rohingya terletak di Myanmar, dan solusinya pun menurutnya ada di negara tersebut. Ia ingin Rohingya dapat pulang ke kampung halaman mereka di Myanmar.
"Kami telah menandatangani perjanjian dengan Myanmar untuk memastikan hak kepulangan mereka. Kami juga telah melibatkan UNHCR untuk memastikan repatriasi ini permanen dan bersinambungan," ungkap dia.
Bangladesh saat ini menampung lebih dari 1,1 juta Rohingya yang terusir akibat operasi militer Myanmar di Rakhine. Para Rohingya ini melarikan diri ke Bangladesh untuk menyelamatkan diri
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News