"Kedua pemimpin sama-sama mengecam keras serangan senjata kimia di Suriah, dan sepakat bahwa rezim Assad harus bertanggung jawab atas pelanggaran hak asasi manusia yang terus terjadi," ujar pernyataan dari Gedung Putih, usai Trump dan Macron berbicara via telepon.
Seperti dikutip AFP, keduanya "sepakat bertukar informasi mengenai dugaan serangan tersebut dan mengkoordinasikan respons gabungan yang kuat."
Sebelumnya, Trump menyebut akan ada "harga mahal yang harus dibayar" atas serangan kimia di Douma.
Ancaman Trump datang tepat setahun dan sehari setelah AS menembakkan rudal jelajah di sebuah pangkalan udara Suriah sebagai pembalasan atas serangan gas sarin di kota Khan Sheikhoun pada 2017.
Dugaan serangan kimia di Douma disebut-sebut dilakukan pasukan Suriah usai berakhirnya perjanjian gencatan senjata dan evakuasi dengan pemberontak.
Sejumlah pemberontak serta keluarga masing-masing telah meninggalkan Ghouta Timur di bawah perjanjian yang dimediasi Rusia. Namun masih ada segelintir pemberontak yang menolak mengikuti perjanjian tersebut.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News