"Bahrun Naim tewas dalam serangan pesawat tak berawak AS di Suriah sebelum Ramadan," ujar sumber keamanan regional, dilansir dari Channel News Asia, Kamis 5 Juli 2018.
Bukan sekali ini dia diterpa kabar tewas dalam 'medan perang'. Tahun lalu Bahrun Naim juga dikabarkan tewas dalam serangan, namun pihak berwenang tidak dapat memverifikasi kematiannya.
Pejabat keamanan regional berharap kematiannya bisa melemahkan propaganda ISIS. Juga, kata sumber, bisa mematikan pendanaan terorisme di Indonesia dalam waktu cepat.
"Naim sangat berpengaruh. Dia mempengaruhi banyak orang untuk bergabung dengan ISIS. Dia mengajari orang-orang membuat bom melalui aplikasi Telegram, di sana dia mengunggah pantuan pembuatan bom," tukas sumber tersebut.
Menurut mereka, kematiannya bisa mengurangi propaganda ISIS serta rekrutmen. "Dia diperkirakan bisa merekrut setidaknya 10 orang untuk merakit bom dan menjadi pelaku bom bunuh diri," sebut sumber propaganda tersebut.
Naim dikenal sebagai sumber pendanaan utama untuk serangan teror dan kegiatan di Indonesia, termasuk pengeboman bunuh diri pada 2016 lalu di daerah Thamrin, Jakarta Pusat.
Pria 34 tahun itu bahkan masuk dalam daftar sanksi Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa pada Juli 2017 karena berpartisipasi dalam pembiayaan, perencanaan, memfasilitasi, mempersiapkan atau melakukan tindakan dan kegiatan yang mendukung ISIS, serta merekrut orang-orang untuk organisasi teror.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News