Mesir mengawali tahap konstruksi pertama pada 27 Januari di tembok sepanjang sekitar 1,6 kilometer yang terbentang dari persimpangan Kerem Shalom ke persimpangan perbatasan Rafah.
Setelah selesai, dinding akan berdiri setinggi 5,7 meter dan memanjang 4,8 meter ke tanah sambil berdiri sejajar dengan penghalang batu yang lebih tua yang dibangun pada awal 2008 sekitar 9,7 meter.
“Penghalang sedang dibangun untuk memblokir masuknya orang-orang bersenjata dari Jalur Gaza ke Sinai dan menutup penggunaan terowongan lintas perbatasan,” ujar pejabat keamanan Mesir, seperti dikutip dari UPI, Kamis 20 Februari 2020.
Tentara Mesir mengumumkan telah menemukan terowongan sepanjang satu mil antara Palestina dan Mesir di kota perbatasan Rafah pada 3 Februari, beberapa jam setelah lima tentara Mesir terbunuh oleh sebuah alat peledak di kota di Sinai Utara.
Pasukan keamanan mengatakan terowongan itu dimaksudkan "untuk infiltrasi teroris dari Jalur Gaza buat menanamkan alat peledak improvisasi di wilayah Mesir dan mengangkut senjata dan bahan peledak."
Fase kedua dari proses ini akan melibatkan pengetatan kontrol bagian perbatasan terpisah yang membentang dari perbatasan Rafah ke sektor Laut Mediterania, yang dilihat oleh tentara Mesir sebagai daerah yang dieksploitasi untuk infiltrasi dan penyelundupan ke dan dari Gaza.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News