Pihak Pemerintah Tunisia pun mengakui kejadian penculikan tersebut. Mereka pun membentuk layanan krisis menyusul kejadian penculikan.
Untuk saat ini, pasukan keamanan Libya telah menutup wilayah sekitar kosulat. Jurnalis pun dilarang mengambil foto di sekitar gedung itu. Pihak berwenang setempat tidak tahu kemana korban penculikan itu dibawa.
"Seluruh pihak pemerintah terus mengikuti perkembangan dan berkoordinasi dengan pihak Libya, demi membebaskan staf tersebut," ujar Kementerian Luar Negeri Libya, seperti dikutip AFP, Sabtu (13/6/2015).
"Ini adalah sebuah pelanggaran jelas atas kedaulatan internasional Tunisia dan juga melanggar norma diplomatik yang berlaku," lanjutnya.
Pihak Kemenlu Tunisia pun menyarankan warganya untuk segera meninggalkan Libya secepat mungkin. Namun mereka tidak mengatakan siapa yang melakukan penculikan ini. Tetapi wilayah Tripoli diketahui dikuasai oleh kelompok milisi aliansi Fajr.
Ini bukan pertama kalinya warga Tunisia menjadi korban penculikan di Libya. Mei lalu, sebuah kelompok milisi menahan 245 warga Tunisia namun kemudian mereka dibebaskan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id