Foto tertanggal 18 Oktober 2018 memperlihatkan gedung Konsulat Jenderal AS di Yerusalem. (Foto: AFP/THOMAS COEX)
Foto tertanggal 18 Oktober 2018 memperlihatkan gedung Konsulat Jenderal AS di Yerusalem. (Foto: AFP/THOMAS COEX)

Misi AS untuk Palestina Digabung dengan Kedubes di Yerusalem

Willy Haryono • 04 Maret 2019 10:11
Washington: Konsulat Jenderal Amerika Serikat di Yerusalem, yang juga bertindak sebagai misi diplomatik Washington untuk Palestina, ditutup dan digabungkan dengan Kedutaan Besar baru Negeri Paman Sam di Yerusalem pada hari ini, Senin 4 Maret 2019. Pengumuman disampaikan Kementerian Luar Negeri AS.
 
Rencana merger telah diumumkan Oktober tahun lalu oleh Menlu AS Mike Pompeo. Inti dari rencana ini adalah menjadikan perwakilan misi AS di Yerusalem menjadi satu entitas.
 
Seperti dilansir dari laman Channel News Asia, merger tersebut dikecam karena warga Palestina khawatir urusan mereka di wilayah sengketa Yerusalem akan cenderung diabaikan pemerintahan AS di bawah Presiden Donald Trump. Yerusalem adalah rumah bagi penganut Yudaisme, Islam dan Kristen.

Trump telah memicu kemarahan dunia Arab dan gelombang kritik dari komunitas global usai mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel pada Desember 2017. Kemarahan kian menjadi usai Trump memindahkan Kedubes AS dari Tel Aviv ke Yerusalem pada Mei lalu.
 
Gedung Konsulat Jenderal AS di Yerusalem adalah misi utama bagi warga Palestina, yang berusaha menggalang dukungan global dalam menjadikan Yerusalem Timur sebagai ibu kota mereka di masa mendatang.
 
Sedikitnya 43 warga Palestina tewas dan 2.200 lainnya terluka dalam bentrokan di perbatasan Israel-Gaza, Senin 14 Mei 2018. Bentrokan terjadi seiring peresmian pembukaan Kedubes AS di Yerusalem.
 
Warga Palestina memandang pembukaan Kedubes AS di Yerusalem sebagai dukungan penuh Washington terhadap Israel yang mengklaim keseluruhan Yerusalem sebagai ibu kota mereka.
 
Dalam sebuah pesan video, Trump memuji pembukaan kedubes baru di Yerusalem. Trump tidak menghadiri acara pembukaan, namun mengirim anaknya, Ivanka, beserta sang menantu, Jared Kushner.
 
"Israel adalah negara berdaulat yang memiliki hak menentukan ibu kotanya sendiri, namun selama bertahun-tahun kita tidak mengakui hal yang sudah jelas," ujar Trump di video kepada seluruh orang yang hadir dalam upacara pembukaan.
 
"AS tetap berkomitmen untuk memfasilitasi perjanjian damai abadi," lanjut dia, merujuk pada janji Washington untuk tetap menjadi mediator konflik Israel dengan Palestina.
 
Di saat yang bersamaan dengan pembukaan kedubes, sejumlah warga Palestina melemparkan batu dan benda lainnya ke arah militer Israel di perbatasan Gaza. Prajurit Israel menggunakan kekuatan senjata api, dengan juga menyiagakan penembak jitu di tengah kepulan asap hitam dari ban yang dibakar demonstran.
 
Baca: 43 Orang Tewas Seiring Dibukanya Kedubes AS di Yerusalem
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(WIL)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan