Pertemuan itu, yang terjadi secara tidak sengaja di sebuah lift di Jakarta, menarik perhatian publik karena rekam jejak Seagal sebagai pendukung kebijakan luar negeri Rusia.
Hubungan Steven Seagal dan Rusia
Karier Seagal dimulai sebagai pelatih seni bela diri di Jepang, sebelum ia menjadi bintang film Hollywood. Film debutnya, Above the Law (1988), dan karya populernya seperti Under Siege menjadikannya salah satu ikon aksi pada 1990-an.Namun, kariernya kemudian beralih ke produksi film langsung-ke-video, di mana ia sering kali memainkan peran protagonis yang tak terkalahkan.
Steven Seagal telah lama dikenal sebagai pendukung kuat Rusia dan Vladimir Putin. Hubungan ini dimulai pada tahun 2014 ketika Seagal secara terbuka mendukung aneksasi Crimea oleh Rusia dan menyebut Ukraina sebagai "negara yang dipenuhi fasis".
Dalam wawancara dengan Rossiyskaya Gazeta, Seagal menyebut Putin sebagai "salah satu pemimpin dunia terbesar yang masih hidup."
Pada 3 November 2016, Seagal dianugerahi kewarganegaraan Rusia oleh Putin. "Saya ingin mempertimbangkan Putin sebagai saudara," ujar Seagal dalam salah satu wawancara. Hubungan ini semakin diperkuat dengan keterlibatan Seagal dalam berbagai acara pro-Kremlin.
Pada 6 Agustus 2018, Seagal ditunjuk sebagai Perwakilan Khusus Rusia untuk Hubungan Budaya dengan Amerika Serikat.
Dalam peran sukarela ini, ia bertugas memperkuat hubungan bilateral di bidang budaya, seni, olahraga, dan pendidikan, serta mempromosikan dialog yang lebih baik antara kedua negara.
"Kami menghargai kesediaan Mr. Seagal untuk menggunakan pengalaman dan pengaruhnya dalam mempererat hubungan publik dan kemanusiaan Rusia-AS," demikian pernyataan resmi dari Kementerian Luar Negeri Rusia.
Pada tahun 2022, ketika Rusia melancarkan invasi ke Ukraina, Seagal terus menyuarakan dukungan terhadap kebijakan Putin.
Pada Maret 2022, Seagal mengorganisasi pesta ulang tahunnya di Moskow, yang dihadiri oleh beberapa tokoh yang dikenai sanksi internasional. Kegiatan ini mengundang kritik tajam di tengah boikot global terhadap Rusia.
Pada 13 Maret 2023, dalam sebuah acara yang diselenggarakan oleh International Movement of Russians di Moskow, Seagal menyatakan dirinya sebagai "satu juta persen orang Rusia."
Ia juga menerima penghargaan Order of Friendship dari Presiden Putin atas kontribusinya dalam hubungan budaya dan kemanusiaan internasional.
Dalam pidatonya, ia menuduh Amerika Serikat menyebarkan "disinformasi miliaran dolar" untuk mendiskreditkan Rusia. "Lebih dari separuh rakyat Amerika sebenarnya mencintai Rusia," klaimnya, sambil menyebut bahwa ia dibesarkan dalam lingkungan budaya Rusia sejak kecil.
Dalam dokumenter "In the Name of Justice" yang dirilis pada Oktober 2024, Seagal mengungkapkan kesetiaannya kepada Putin dengan mengatakan bahwa ia "siap mati untuk Putin."
Dokumenter ini juga memperlihatkan kunjungan Seagal ke wilayah pendudukan Ukraina seperti Mariupol, di mana ia berbicara kepada penduduk sipil dan menyebarkan narasi pro-Kremlin.
Seagal juga terlihat mengunjungi tawanan perang Ukraina yang diklaim sebagai pejuang Azov, ia menyebut para tahanan Ukraina sebagai "penjahat perang" yang melakukan kekejaman terhadap warga sipil dan menyalahkan Ukraina sebagai agresor invasi Rusia.
Pertemuan dengan Prabowo
Menurut Wakil Menteri Komunikasi dan Digital, Angga Raka Prabowo, pertemuan antara Prabowo dan Seagal terjadi secara spontan. "Keduanya ternyata sudah saling kenal sejak 35 tahun lalu, saat Prabowo masih di Kopassus dan Seagal melatih bela diri," ujar Angga.Hubungan lama ini menambah dimensi lain dalam diskusi mereka, meskipun belum ada indikasi hubungan diplomatik resmi yang terjalin melalui pertemuan ini.
Video interaksi mereka menuai berbagai tanggapan di media sosial. Beberapa pihak menganggap pertemuan ini sebagai kesempatan unik untuk mempromosikan Indonesia di panggung internasional, sementara yang lain mempertanyakan relevansi hubungan Prabowo dengan figur kontroversial seperti Seagal.
Steven Seagal adalah sosok yang kontroversial, tidak hanya sebagai bintang aksi tetapi juga sebagai pendukung kuat Rusia. Pertemuan Prabowo dengan Seagal memberikan sorotan baru terhadap hubungan diplomatik dan geopolitik Indonesia di tengah dinamika global.
Meskipun pertemuan ini tampaknya tidak direncanakan, diskusi tentang implikasi politik dan budaya dari hubungan tersebut terus berlanjut.
Baca Juga:
Sebarkan Video Interogasi Tawanan Tentara Korut, Ukraina Dituduh Langgar Hukum Internasional
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News