Tiga tersangka yang diduga terlibat dalam ISIS (Foto: CNN)
Tiga tersangka yang diduga terlibat dalam ISIS (Foto: CNN)

Tiga Tersangka Bom Turki Sempat Sewa Apartemen di Istanbul

Sonya Michaella • 01 Juli 2016 15:27
medcom.id, Istanbul: Sejumlah pejabat Turki memiliki bukti kuat bahwa kelompok militan Islamic State (ISIS) punya andil dalam serangan bom di Bandara Internasional Ataturk, Turki, pada 29 Juni yang lalu.
 
Seperti dilansir CNN, Jumat (1/7/2016), tiga pria yang diidentifikasi sebagai pelaku utama bom tersebut adalah warga negara Rusia, Uzbekiztan dan Kirgistan. Mereka disinyalir masuk ke Turki sebulan yang lalu.
 
Para pejabat mengatakan bahwa tiga teroris tersebut menyewa sebuah apartemen di distrik Fatih, Istanbul, di mana salah satu pengebom bunuh diri meninggalkan paspornya di kamar apartemen.

"Serangan itu sangat direncanakan dengan baik oleh militan ISIS yang terlibat," ungkap salah seorang pejabat Turki.
 
Pihak kepolisian Turki memeriksa apartemen di distrik Fatih dan memeriksa para tetangga di apartemen tersebut. Polisi menunjukkan cuplikan gambar dari CCTV di bandara kepada para tetangga.
 
Beberapa bukti yang sudah diperoleh semakin menguat dengan tambahan keterangan dari tetangga apartemen tersangka. "Ada bau bahan kimia tercium beberapa hari yang lalu sebelum serangan bom terjadi," ujar salah seorang tetangga.
 
Tiga Tersangka Bom Turki Sempat Sewa Apartemen di Istanbul
 
Mustafa Elsan, pemilik garasi di samping gedung apartemen juga mengatakan ia sering melihat orang-orang yang ada pada gambar yang ditunjukkan polisi. Beberapa kali dirinya melihat orang tersebut merokok di balkon apartemen dengan tirai yang sebagian besar tertutup.
 
Pemilik apartemen pun mengiyakan bahwa tiga orang tersebut pernah menyewa apartemennya. Bukti-bukti ini jelas menambah keyakinan Pemerintah Turki bahwa serangan berasal dari ISIS.
 
Akibat serangan bom ini, setidaknya 42 orang tewas dan ratusan lainnya luka-luka. Sejumlah penerbangan dari dan ke bandara internasional tersibuk ketiga di dunia ini juga dibatalkan dan dialihkan. Hingga saat ini, belum ada kelompok yang mengaku bertanggung jawab atas serangan ini.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WAH)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan