"Saya telah banyak melihat orang memilih disini. Tapi ini pertama kalinya ada antrean panjang dari orang-orang Arab," kata Ehab Hamam, 37, kepada AFP, Selasa (17/3/2015).
Fenomena itu pun diakui oleh pemilih asli Yahudi Gideon Leber yang baru pertama kali melihat adanya antrean panjang dalam pemilihan umum di Israel. "Saya tidak pernah melihat antrian panjang di luar sebuah TPS," kata Gideon.
Warga keturunan Arab di Israel sangat minoritas. Karena hanya berjumlah 20 persen dari total penduduk di negeri Yahudi ini. Bahkan, mereka telah lama mengeluhkan kehilangan hak suaranya di Israel.
Namun, setelah adanya perwakilan Arab di parlemen sebanyak 13 mandat dari 120 kursi di parlemen, membuat warga Israel keturunan Arab memiliki harapan baru dengan masuk ke dalam daftar pemilihan umum di Israel.
"Saya memilih untuk daftar Arab. Kami percaya bahwa ini merupakan kesempatan untuk membuat perubahan." tukas Tibi Nareen.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News