"Israel memilih jalan rasisme, pendudukan dan permukiman. Mereka tidak memilih jalan negosiasi dan kemitraan dengan kami," ucap petinggi Organisasi Pembebasan Palestina Yasser Abed Rabbo pada AFP, Rabu (18/3/2015).
Lewat hasil hitung cepat dari 99 suara, Partai Likud meraih 30 kursi di parlemen. Sementara rivalnya, Uni Zionis, hanya mendapatkan 24 kursi.
"Kita menghadapi masyarakat Israel yang dipenuhi rasisme, dan sebuah kebijakan mendirikan permukiman ilegal," ungkap Abed Rabbo.
"Seharusnya kita menghentikan koordinasi keamanan (dengan Israel) dan pergi ke panggung Den Haag untuk membahas masalah pendirian permukiman serta kejahatan perang Israel di Gaza," sambung dia.
Hubungan Israel dan Palestina menurun drastis sejak dialog damai yang ditengahi Amerika Serikat (AS) antara Presiden Mahmood Abbas dan Netanyahu berakhir gagal pada April tahun lalu.
Kegagalan ini diikuti aksi kekerasan di Yerusalem, dimana sebuah perang terjadi antara Israel dan Hamas di Jalur Gaza.
Palestina berencana mengajukan kejahatan perang Israel ke Pengadilan Kriminal Internasional pada awal April.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News