Pernyataan ini dikeluarkan di tengah persiapan Amerika Serikat (AS) memperingati 14 tahun serangan 9/11. Al Qaeda dianggap sebagai otak dari serangan tersebut.
Sebagai pengganti Osama bin Laden, Zawahiri saat ini adalah pemegang kekuasaan tertinggi di Al Qaeda. Sementara ancaman yang dilayangkan Zawahiri terhadap Baghdadi diutarakan dalam sebuah rekaman suara.
Dalam rekaman itu, Zawahiri mengakui tidak mengajukan peperangan terhadap para anggota ISIS dan sayap Al Qaeda di Suriah, Jabhat al-Nusra. Namun Zawahiri mempertanyakan sikap Baghdadi yang mengabaikan penderitaan Muslim di Gaza dan Pakistan.
"Kami lebih memilih merespons seminim mungkin, dan mengesampingkan tindakan penghasutan. Namun Abu Bakr al-Baghdadi dan anggotanya tidak menyisakan pilihan bagi kami, karena mereka meminta agar para anggota lainnya untuk melakukan sumpah setia terhadap mereka dan memaksa mengaku mereka sebagai kalifah," ujar Zawahiri, dalam rekaman suaranya, yang diraih Associated Press, Jumat (11/9/2015).
"Semua pihak terkejut dengan deklarasi Baghdadi dengan menunjuk dirinya sendiri sebagai kalifah keempat dalam sejarah Muslim. Dia melakukan hal ini tanpa konsultasi dengan Muslim," tegasnya.
Menarik melihat perseteruan antara kedua tokoh militan ini. Dunia Barat mengkhawatirkan, apabila keduanya bersatu maka akan sulit untuk membasmi mereka.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News