"Tidak diragukan lagi, langkah tersebut (memutuskan hubungan diplomatik) tidak akan pernah menutupi kejahatan besarnya, "kata Presiden Hassan Rouhani di Iran Press TV , Selasa (5/1/2016).
Dalam sambutannya di Teheran, Rouhani membela para demonstran di Iran yang telah bereaksi keras dengan menyerang dan membakar kedutaan Arab Saudi. Akibat peristiwa itu Arab saudi memutuskan hubungan diplomatiknya dengan Iran.
"Ini adalah hal yang wajar ketika kejahatan terhadap hak asasi manusia dan Islam akan menghadapi reaksi dari opini publik," kata Rouhani.
Eksekusi ulama Syiah, Syeikh al-Nimr dan empat puluh enam orang lainnya di Arab Saudi, dalam satu hari atas tuduhan terorisme, telah menimbulkan reaksi di Timur Tengah dan sekitarnya. Beberapa negara di Timur Tengah telah mengambil sikap. Negara-negara yang didominasi Syiah seperti Iran mengutuk eksekusi tersebut, sementara negara-negara dengan Muslim Sunni sebagian besar mendukung langkah Arab Saudi.
Pada hari Selasa 5 Januari misalnya, Kuwait, yang dipimpin oleh keluarga kerajaan dan sebagian besar warganya adalah Sunni, memanggil pulang duta besarnya dari Teheran, melihat situasi yang semakin tidak kondusif pasca pembakaran kedubes Arab Saudi oleh demonstran Iran.
"Tindakan tersebut merupakan pelanggaran berat terhadap konvensi internasional dan pelanggaran internasional atas keamanan dan keselamatan misi diplomatik di wilayahnya," kata Kementerian Luar Negeri Kuwait.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News