Pengeboman yang terjadi pada Selasa 2 Agustus ini terjadi di wilayah permukiman. Aliansi Dewan Syura Revolusi Benghazi dalam pernyataannya mengaku berada di balik serangan ini.
Seperti dilansir Belfast Telegraph, Rabu (3/8/2016), Benghazi telah diwarnai kekerasan sejak komandan Tentara Nasional Libya, LNA, Khalifa Haftar, melancarkan kampanye militer melawan Dewan Syura Revolusi Benghazi dua tahun lalu. Pasukan Haftar memang berhasil memperoleh kemajuan namun belum menguasai Benghazi sepenuhnya.
Pengeboman ini adalah bom mobil keempat di kota Benghazi dalam sepekan terakhir. Komandan LNA lainnya, Fadel al-Hassi, mengatakan serangan mengincar pos pasukan khusus mereka.
Menurut saksi, sebuah gedung tiga lantai ambruk saking kerasnya ledakan. Sebanyak 10 kendaraan, sebagian adalah mobil tempur juga ikut hancur. Sementara, empat komandan lapangan LNA dilaporkan tewas dan beberapa jasad tentara masih terperangkap reruntuhan.
Pasukan Haftar telah bersekutu dengan pemerintah di timur Libya sejak tahun 2014. Pemerintah yang didukung PBB telah pindah ke Tripoli awal tahun ini, namun Haftar dan pemerintahan timur menolak mengakuinya.
Kelompok militan Islamic State (ISIS) juga berada di beberapa wilayah di Benghazi. Pekan lalu, serangan bunuh diri terjadi di Guwarsha , menewaskan tiga tentara keamanan dan melukai 25 orang.
Presiden Amerika Serikat (AS), Barack Obama awal pekan ini memerintahkan serangan udara ke Libya untuk melumpuhkan ISIS, sebagai bagian dari misi koalisi tempur di Irak dan Suriah.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id