"Ini adalah waktu untuk memilih yang tepat yang akan menentukan langkah pemerintahan selanjutnya," ujar PM MalcolmTurnbull, seperti dikutip Reuters, Jumat (1/7/2016).
Disinyalir, rakyat Australia tak bisa hanya terpaku pada dua partai besar, yaitu Partai Buruh dan Partai Liberal Demokrat, karena masih ada cukup banyak partai-partai kecil lainnya yang mengukuhkan diri bisa memperbaiki pemerintahan.
PM Turnbull berpendapat bahwa partai-partai kecil tak dapat dipercaya untuk mengelola ekonomi Australia dan menyeimbangkan keuangan publik. PM Turnbull sendiri berasal dari Partai Liberal.
Diakui Turnbull, pemimpin oposisi berlomba-lomba untuk menjadi perdana menteri kelima Australia dalam tiga tahun terakhir.

PM Malcolm Turnbull/Reuters
Sementara itu, pemimpin oposisi Bill Shorten dari Partai Buruh mengatakan bahwa pemerintah akan terpecah jika rakyat tak memilih Partai Buruh.
"Dia (Turnbull) mengatakan bahwa ini adalah waktu untuk stabilitas. Anda tidak dapat memiliki stabilitas tanpa persatuan," kata Shorten, seperti dikutip ABC News.
Jajak pendapat menunjukkan bahwa Partai Buruh akan mendapatkan banyak kursi dalam pemilu.
Pemerintah Australia telah berjanji untuk menciptakan lapangan kerja dan pertumbuhan ekonomi yang lebih baik melalui pemotongan pajak untuk bisnis besar.
Sementara Partai Buruh mengatakan akan menjaga tingkat pajak yang lebih tinggi dan menggunakan pendapatan untuk dana sekolah dan rumah sakit yang lebih baik.
Pemilu Australia pada 2 Juli 2016 menawarkan pilihan kebijakan mana yang didukung para pemilih. Tawaran kebijakan berbeda antara partai pemerintah dan partai oposisi ini fokus pada lima isu utama.
Pemilu kali ini menunjukkan adanya perbedaan tajam antara kedua kubu, terutama di bidang kesehatan, pendidikan, dan pajak perusahaan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News