Michel Temer tidak memilih perempuan sebagai anggota kabinet (Foto: AFP)
Michel Temer tidak memilih perempuan sebagai anggota kabinet (Foto: AFP)

Kabinet Baru Dipenuhi Pria, Perempuan Brasil Marah

Fajar Nugraha • 13 Mei 2016 16:54
medcom.id, Brasilia: Pejabat Presiden Brasil Michel Temer baru saja menggantikan sementara Dilma Rousseff yang dituduh melakukan korupsi. Namun Temer sudah membuat geger dengan memilih kabinet yang seluruhnya laki-laki.
 
Seluruh 24 nama menteri kabinet bentukan Temer ini diumumkan ke rakyat, beberapa jam setelah Dilma Rousseff digantikan. Ada satu persamaan dari anggota kabinet ini, mereka adalah pria kulit putih.
 
Kabinet Baru Dipenuhi Pria, Perempuan Brasil Marah
Foto: Michel Temer (kanan) bersama dengan menteri kabinetnya/AFP
 
Sontak keputusan ini mengundang pertanyaan dari pengamat. Banyak dari mereka mengkhawatirkan pilihan Temer.
 
"Ini pemerintah yang dipenuhi pria kulit putih dan cukup menakutkan," ujar ahli hukum di lembaga FGV, Ivar Hartmann, seperti dikutip AFP, Jumat (13/5/2016).
 
"Kondisi ini merupakan yang pertama kali sejak kekuasaan diktator (1964-1985), yang tidak melibatkan perempuan sama sekali. Ini sangat mengkhawatirkan," lanjutnya.
 
Penunjukkan kabinet ini mengundang pertanyaan, terlebih karena Dilma Rousseff adalah Presiden Amerika Latin perempuan pertama. Selain itu dianggap sebagai salah satu perempuan berkuasa di dunia.
 
Temer berbicara mengenai mempersatukan negara saat pidato pengangkatannya. Tetapi ketidakhadiran perempuan atau warga kulit hitam, langsung menimbulkan keraguan besar dari rakyat Brasil.
 
"Ini menunjukkan bahwa pemerintah yang ada tidak ada legitimasinya. Pilihan tersebut menunjukkan tidak ada perwakilan bagi rakyat," tutur seorang mahasiswa, Raquel Vasconselos de Castro.

Kabinet Baru Dipenuhi Pria, Perempuan Brasil Marah
Foto: Protes mendukung Dilma Rousseff/AFP
 
Segera Istana Kepresidenan Brasil pun dipenuhi dengan aksi protes dari kalangan aktivis perempuan. Rousseff yang berdiri di antara politik Brasil yang didominasi pria, bukanlah sosok feminis. Tetapi dia mengeluarkan banyak kebijakan yang membela perempuan, salah satunya hukum yang melindungi perempuan dari kekerasan dan meningkatkan kuota mahasiswa kulit hitam di universitas-universitas Brasil.
 
Kedua kelompok minoritas itu terwakili dalam lingkungan dalam Rousseff. 15 perempuan menjabat sebagai menteri di masa empat tahun pertama Rousseff menjabat sebagai presiden dan hal itu terulang di periode kedua.

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FJR)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan