Guterres menegaskan bahwa tindakan itu melanggar hukum Internasional.
"Langkah-langkah seperti itu, jika diterapkan, akan merupakan pelanggaran serius terhadap hukum internasional," kata Juru Bicara Guterres, Stephane Dujarric dalam sebuah pernyataan, seperti dikutip AFP, Kamis 12 September 2019.
"Mereka akan menghancurkan potensi menghidupkan kembali perundingan dan perdamaian regional, sementara sangat merusak kelangsungan solusi dua negara," katanya.
Janji Netanyahu yang kontroversial melibatkan perpanjangan kedaulatan Israel atas Lembah Yordan dan Laut Mati utara, yang merupakan sepertiga dari Tepi Barat. Hal itu ditujukkan untuk konsumsi politik dalam negara.
Netanyahu menegaskan semua janji itu akan dia lakukan jika memenangkan pemilihan pekan depan. Namun itu tidak termasuk mencaplok kota-kota Palestina seperti Jerico.
Janji pra-pemilihan Selasa malam menarik kecaman dari pusat-pusat kekuatan Arab dengan banyak peringatan -seperti Guterres- konsekuensi bencana bagi proses perdamaian Israel-Palestina yang mandek.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id