medcom.id, Tel Aviv: Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menegaskan hubungan negaranya dengan Amerika Serikat (AS) sangat dekat. Menurutnya, AS dan Israel adalah sekutu kuat.
Seperti dilansir dari VOA Indonesia, Jumat (20/3/2015), menurut Netanyahu ada begitu banyak bidang di mana kedua negara harus bekerja sama dan mereka tidak punya pilihan lain.
Namun Netanyahu belum berbicara dengan Presiden AS Barack Obama sejak kemenangan Partai Likud yang konservatif Selasa (17/3/2015) dalam pemilihan parlemen Israel. Ia berharap kedua pemimpin akan segera saling berhubungan.
Menteri Luar Negeri AS John Kerry menghubungi Netanyahu Rabu (18/3/2015) untuk mengucapkan selamat atas kemenangannya.
Pemilu Israel dipantau dengan cermat berkenaan dengan dampaknya terhadap hubungan AS-Israel. Perbedaan dalam isu-isu penting, termasuk perundingan nuklir dengan Iran dan perundingan damai Israel-Palestina yang macet, telah memicu ketegangan antara kedua pemerintah.
Ucapan Netanyahu ini seperti ingin menepis anggapan bahwa hubungannya dengan Presiden Obama tidak ada masalah. Sebelumnya Netanyahu bahkan melontarkan ucapan bahwa Israel tidak akan mengakui keberadaan negara Palestina.
Sontak ucapan tersebut mendapatkan tanggapan keras dari AS. Pihak Gedung Putih memperingatkan untuk menarik perlindungan diplomatik bagi Israel di Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).
Juru Bicara Gedung Putih Josh Earnest mengatakan, pemerintahan Obama akan mempertimbangkan kembali sikapnya terhadap Israel di PBB. Langkah yang diambil oleh AS di PBB sudah jelas dan solusi dua negara adalah pemecahan terbaik untuk Israel dan Palestina.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News