Pasukan Suriah terus merangsek masuk ke wilayah Douma dan menghantam pasukan pemberontak (Foto: AFP).
Pasukan Suriah terus merangsek masuk ke wilayah Douma dan menghantam pasukan pemberontak (Foto: AFP).

Prancis Sebut Bukti Serangan Gas di Suriah Hilang

Fachri Audhia Hafiez • 18 April 2018 07:41
Paris: Otoritas Prancis menyebutkan bukti dugaan serangan gas beracun di Suriah kemungkinan besar hilang. Prancis meminta sejumlah petugas dari Organisasi Pelarangan Senjata Kimia (OPCW) diberi akses menuju tempat serangan tersebut.
 
"Hingga hari ini, Rusia dan Suriah masih menolak memberikan jalan kepada pemeriksa ke tempat serangan itu, kemungkinan besar, bukti dan zat terpenting menghilang dari tempat tersebut," kata kementerian luar negeri Prancis dalam pernyataan, seperti dikutip dari Antara, Rabu, 18 April 2018.
 
OPCW berangkat ke Suriah pekan lalu untuk menyelidiki lokasi serangan tersebut, yang kini dikendalikan pemerintah setelah pemberontak mundur. Badan pemberi bantuan mengatakan, puluhan pria, perempuan dan anak-anak tewas dalam serangan itu.

"Adalah yang penting bagi Suriah untuk memberikan akses penuh, segera dan tanpa kekangan terhadap seluruh permintaan OPCW, apakah itu untuk mengunjungi lokasi, mewawancarai orang-orang atau memeriksa dokumen," tuturnya.
 
Pasukan Amerika Serikat, Inggris dan Prancis menggempur Suriah dengan serangan udara pada Sabtu, 14 April 2018 dinihari, sebagai balasan atas dugaan serangan senjata kimia pada 7 April 2018 di Douma, Suriah. Mereka menuding serangan senjata kimia itu dilakukan pemerintahan Presiden Suriah Bashar al-Assad.
 
Duta Besar Amerika Serikat Kenneth Ward mengatakan, bahwa Rusia kemungkinan telah mengutak-atik bukti. "Menurut pemahaman kami, Rusia kemungkinan sudah mendatangi lokasi serangan," katanya ketika menyampaikan komentar dalam pertemuan tertutup OPCW di Den Haag.
 
"Yang dikhawatirkan adalah bahwa mereka mengutak-atik dengan niat untuk menggagalkan Tugas Pencari Fakta OPCW dalam menjalankan penyelidikan," ujar Kenneth.
 

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(DEN)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan