Presiden Iran Hassan Rouhani akan bertarung dalam Pilpres 2017 (Foto: AFP).
Presiden Iran Hassan Rouhani akan bertarung dalam Pilpres 2017 (Foto: AFP).

Tiga Tokoh Terkemuka Maju dalam Pilpres Iran

Arpan Rahman • 15 April 2017 12:50
medcom.id, Teheran: Sejak Selasa 11 April, ketika Menteri Dalam Negeri Abdolreza Rahmani Fazli mengumumkan pendaftaran calon untuk pemilihan presiden ke-12 Iran, 1.045 kandidat dari strata masyarakat yang berbeda telah mendaftar untuk mengikuti pilpres di Republik Islam Iran.
 
Di antara mereka, muncul tiga tokoh politik terkemuka, yaitu petahana Presiden Hassan Rouhani, ulama termasyhur Ebrahim Raisi, dan mantan Presiden Mahmoud Ahmadinejad, menarik perhatian dan menjadi fokus setiap sorotan kamera.
 
Hassan Rouhani
 
Pada Jumat 14 April, Rouhani mendaftarkan diri untuk pilpres Iran yang akan datang demi mempertahankan kinerja pemerintahannya selama empat tahun terakhir.
 
Menyusul pendaftaran, Rouhani memuji kesepakatan nuklir internasional Iran, yang dikenal sebagai JCPOA, sebagai prestasi pemerintahannya. "Mulai sekarang, melindungi kesepakatan nuklir akan menjadi salah satu isu penting (bagi pemerintah berikutnya) secara politik dan ekonomi," katanya.
 
Selain itu, perjanjian nuklir dengan sejumlah kekuatan adi kuasa dunia pada Juli 2015 berperan mengurangi risiko perang terhadap Iran, bubuhnya.
 
"Keamanan negara adalah perhatian utama pemerintah, dan seperti yang Anda lihat, momok perang terhadap negara ini telah terhalau dan kita saksikan keamanan bagi masyarakat hari ini," tambahnya, seperti dilansir Xinhua, Sabtu 15 April 2017.
 
Rouhani juga menyebut "sukses" manajemen pemerintahannya mencakup berbagai isu ekonomi. Ia katakan keberhasilan menekan inflasi, menaikkan tingkat pertumbuhan ekonomi, menghentikan depresi dan, sampai batas tertentu, memecahkan masalah pengangguran.
 
Dia juga menyatakan puas dengan pencapaian kebijakan luar negeri dan seperti yang telah dijanjikannya selama kampanye presiden pada 2013, ia telah mengambil langkah-langkah untuk memperbaiki hubungan dengan dunia dan berinteraksi secara konstruktif dengan negara-negara barat.
 
Presiden Iran mengatakan bahwa kebangkitan etika sosial dan hak-hak kewarganegaraan, transparansi serta sirkulasi informasi yang bebas masih akan menjadi agenda dari program presiden berikutnya, jika dia  terpilih.
 
Saat ini, pembangunan berkelanjutan dan ramah lingkungan, menciptakan lapangan kerja, dan memerangi masalah-masalah sosial, misalnya, kemiskinan menjadi keprihatinan utama pemerintahannya dan ia bertekad untuk melakukan percepatan.
 
Dia mendesak warga Iran, khususnya, para  pemuda, agar berpartisipasi aktif dalam pilpres mendatang.
 
Ebrahim Raisi
 
Sementara Raisi, yang dikenal sebagai seteru konservatif utama Presiden Rouhani, menyatakan maju ke pilpres, pada Jumat. Setelah pendaftaran, Raisi menyerukan "menghormati aturan" baik untuk warga maupun para pejabat.
 
Demokrasi dan pemilu demokratis dapat dicapai dengan mengacu suara rakyat dan menghormati hukum, katanya kepada wartawan.
 
Raisi didukung pemimpin tertinggi Ayatullah Ali Khamenei, yang saat ini menjadi wali negara. Juga pemimpin Syiah, Imam Reza di kota Mashhad timur laut Iran.
 
Tiga Tokoh Terkemuka Maju dalam Pilpres Iran
Ibrahim Raisi saat mendaftar untuk Pilpres Iran (Foto: AFP).
 
 
Dia sebelumnya menjabat posisi di Mahkamah Agung Iran, sebagai Jaksa Agung 2014-2016, dan Wakil Ketua MA 2004-2014 selama sepuluh tahun.
 
Dia juga Jaksa dan Wakil Jaksa Teheran di tahun 1980-an dan 1990-an. Saat ini, ia adalah anggota Majelis Ahli di Provinsi Khorasan Selatan, terpilih untuk pertama kalinya dalam pemilu 2006.
 
Mahmoud Ahmadinejad 
 
Sebelumnya pada Rabu 12 April, mantan presiden Iran Mahmoud Ahmadinejad pun telah maju mencalonkan diri ke pilpres Iran mendatang.
 
Selama pendaftaran di Kementerian Dalam Negeri Iran, Ahmadinejad, menyatakan harapannya untuk kemenangan. Dia bersumpah akan melayani rakyat Iran, dan berusaha keras untuk membangun "keadilan dan kebebasan" jika terpilih kembali sebagai presiden.
 
Ahmadinejad didampingi oleh orang kepercayaan dan mantan wakilnya yang kontroversial, Hamid Baqaee dan Rahim Mashae. Baqaee juga mendaftar sebagai presiden.
 
Tiga Tokoh Terkemuka Maju dalam Pilpres Iran
Mahmoud Ahmadinejad (kanan) (Foto: AFP).
 
 
Pada September 2016, media lokal mengutip Pemimpin Tertinggi Iran mengatakan bahwa "Saya tidak menyarankan agar Anda (Ahmadinejad) berpartisipasi" dalam pilpres berikutnya. Namun, Ahmadinejad mengatakan, Rabu, bahwa Pemimpin Tertinggi tidak pernah melarang dia untuk kembali mencalonkan presiden.
 
Mantan presiden garis keras, Ahmadinejad, adalah presiden dua periode selama 8 tahun, sebelum Presiden Rouhani mengambil alih jabatannya pada pemilu 2013.
 
Pendaftaran untuk pilpres ke-12 Iran akan berlangsung hingga Sabtu malam. Semua kandidat akan menjalani proses pemeriksaan tahap selanjutnya oleh badan legislatif tinggi negara, yaitu Dewan Garda Konstitusi. Dewan Garda akan menilai kualifikasi pelamar dan mengumumkan nama-nama kandidat yang memenuhi syarat pada 27 April.
 
Sebagian besar analis percaya bahwa Rouhani, Raisi, dan Ahmadinejad akan menjadi tiga kandidat utama dengan bobot politik dan refleksi ideologis, yang dapat memanaskan api kompetisi pilpres di Iran, bulan depan.
 
Menurut jadwal yang dirilis oleh Kemendagri Iran, kampanye untuk pilpres akan dimulai pada 28 April dan akan berlanjut sampai akhir 17 Mei. Kandidat memiliki waktu 20 hari untuk kampanye pemilu, menjelang hari pemilihan yang dijadwalkan pada 19 Mei.
 
Setiap calon presiden harus berwarganegaraan nasional, bijaksana, dan mampu mengambil tugas kepemimpinan, dan religius serta yakin dengan prinsip republik Islam dan agama resmi Iran.


Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FJR)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan