Bom yang melanda Somalia pada Kamis 28 Februari dilanjuti dengan baku tembak pada Jumat 1 Maret 2019 di luar Hotel Maka al-Mukarama. (Foto: AFP).
Bom yang melanda Somalia pada Kamis 28 Februari dilanjuti dengan baku tembak pada Jumat 1 Maret 2019 di luar Hotel Maka al-Mukarama. (Foto: AFP).

Usai Pengeboman, Polisi Somalia Hadapi Baku Tembak Al-Shabaab

Fajar Nugraha • 01 Maret 2019 13:37
Mogadishu: Sejumlah pria bersenjata terlibat baku tembak dengan pasukan keamanan di Ibu Kota Somalia, Mogadishu, Jumat 1 Maret. Baku tembak terjadi beberapa jam setelah gerilyawan melancarkan serangan bom mobil di jalan yang sibuk.
 
Polisi menyebutkan sedikitnya lima orang tewas dalam kejadian ini. Ini adalah kelanjutan peristiwa kekerasan yang terjadi pada Kamis 28 Februari malam, ketika anggota Al-Shabaab meledakkan diri dengan bom. Anggota Al-Shabaab lain kemudian menyerbu masuk ke sebuah restoran, di mana mereka dikelilingi oleh polisi.
 
"Masih ada beberapa pria bersenjata di dalam sebuah gedung," kata perwira polisi Ibrahim Mohamed pada Jumat, ketika ledakan senjata dan ledakan granat secara sporadis terdengar.

"Pasukan keamanan berusaha menyerbu gedung,” ujar Mohamed, seperti dikutip AFP, Jumat, 1 Maret 2019.
 
Serangan itu adalah yang terbaru dari rentetan panjang pengeboman dan serangan yang dilakukan oleh kelompok terkait Al Qaeda. Para saksi yang dekat dengan daerah itu melaporkan suara ledakan terdengar ketika pertempuran berlanjut, lebih dari 12 jam setelah serangan awal yang dimulai dengan bom mobil.
 
"Orang-orang bersenjata masih ada di dalam," kata Abdikarin Sharif, seorang saksi yang dekat dengan pertempuran senjata di jalan Maka Al-Mukarama.
 
"Ada ledakan dan tembakan sporadis di dalam gedung, seluruh area ditutup," tambah Sharif.
 
Petugas medis mengatakan mereka telah mengeluarkan lima mayat dari puing-puing ledakan bom. Sementara Direktur Layanan Ambulans Aamin, Abdukadir Abdirahman,  mengatakan bahwa setidaknya 60 orang telah terluka.
 
Gerilyawan Al Shabaab mengatakan seorang pengebom bunuh diri dari kelompok mereka bertanggung jawab atas serangan itu. Mereka melakukan serangan untuk membunuh para pejabat senior yang tinggal di hotel Maka Al-Mukarama.
 
Mogadishu menjadi sasaran para militan Al-Shabaab dalam upaya  panjang mereka untuk menggulingkan pemerintah.
 
Saksi mata menggambarkan bagaimana ledakan bom mobil merobek jalan. Pada saat serangan, pada sore hari, daerah itu dipenuhi orang-orang yang bersantai setelah seharian bekerja.
 
"Seluruh wilayah terbakar. Ada tembakan juga,” kata Abdisamed Mohamed, seorang saksi yang menggambarkan dampak dari bom mobil.
 
Anggota Al-Shabaab meninggalkan posisi tetap yang pernah mereka pegang di Mogadishu pada 2011, dan sejak saat itu mereka banyak kehilangan basis pertahanan. Tetapi mereka tetap memegang kendali atas daerah pedesaan yang luas di negara itu, dan terus melakukan perang gerilya melawan pihak berwenang.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FJR)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan