"Saya sudah memberikan instruksi untuk mengkaji ulang semua pengaturan demi meningkatkan penyelenggaraan serta mengatur pergerakan jemaah yang melaksanakan ibadah haji," ujar Raja Salman kepada media setempat, seperti dikutip DW, Jumat (25/9/2015).
"Kecelakaan menyedihkan ini, memicu penyelidikan dan diharapkan bisa memberikan hasil secepat mungkin," lanjutnya.
"Kami tidak ingin menyusahkan para tamu Allah untuk melakukan ibadah mereka," lanjutnya.
Insiden tersebut terjadi di Mina di saat jemaah hendak melakukan ibadah melempar Jumrah. Namun pihak Arab Saudi bukan melakukan instrospeksi ke dalam justru menyalahkan para jemaah yang mereka sebut tidak disiplin.
Pemimpin tertinggi Iran Ayatullah Ali Khamenei pun mengecam Arab Saudi terkait tragedi ini. Khamanei menuduh Arab Saudi yang yang tidak menjamin keselamatan jemaah.
(Baca: Ayatullah Khamenei Kecam Arab Saudi Terkait Tragedi Mina)
Khamenei pun mengumumkan waktu berkabung selama tiga hari untuk menghormati korban meninggal. Tercatat ada sekitar 150 warga Iran yang turut meninggal dalam kejadian ini.
Ini adalah insiden kedua berdarah selama pelaksanaan haji di Mekkah tahun ini. Sebelumnya, pada 12 September 2015, sebuah crane jatuh dan menimpa Masjidil Haram serta menewaskan 109 jemaah termasuk dari Iran.
Sudah sepatutnya Pemerintah Arab Saudi memberikan pelayanan keselamatan terhadap semua jemaah yang datang untuk melaksanakan ibadah haji. Dua juta umat Muslim datang tiap tahunnya untuk melakukan haji dan dengan ongkos yang tidak murah, hal ini tentunya menghasilkan pemasukan besar untuk Arab Saudi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id