Seperti dikutip AFP, Senin (16/3/2015), pemilu legislatif putaran pertama dijadwalkan digelar pada 9 Agustus. Sementara putaran kedua digelar berdekatan dengan jadwal pemilu kepala daerah dan presiden pada 25 Oktober.
Jika tidak ada kandidat yang unggul dominan pada pilpres putaran pertama, putaran kedua akan dilaksanakan pada 27 Desember.
"Presiden Michel Martelly berkomitmen memfasilitasi pemilu bebas yang kredibel, independen, transparan dan inklusif," tulis pernyataan pemerintah Haiti.
Haiti telah menunda pemilu selama lebih kurang tiga tahun, dan mandat parlemen berakhir pada Januari lalu. Hal ini membuat Martelly menjadi satu-satunya pemimpin di Haiti.
Martelly berusaha meredam banyaknya unjuk rasa di jalanan dengan menunjuk Evans Paul, seorang figur oposisi, sebagai perdana menteri.
Komunitas internasional khawatir krisis politik dan demokrasimempersulit upaya Haiti dalam membangun kembali negara setelah gempa bumi dahsyat pada 2010.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News