Ilustrasi oleh Medcom.id.
Ilustrasi oleh Medcom.id.

Arab Saudi Kembali Cegat Ancaman Drone dari Houthi

Fajar Nugraha • 26 Juni 2019 08:57
Riyadh: Sistem pertahanan udara Arab Saudi mencegat sebuah pesawat tak berawak Yaman yang menargetkan daerah perumahan di selatan Negeri Petrodolar itu pada Selasa. Dihalaunya drone ini menjadi bukti pihak Houthi meningkatkan serangan di perbatasan.
 
Seorang juru bicara koalisi pimpinan Arab Saudi mengatakan pesawat tak berawak itu ditujukan ke daerah berpenduduk di Khamis Mushait. Wilayah itu juga menjadi basis pangkalan udara utama yang digunakan sebagai landasan peluncuran pengeboman pihak pasukan koalisi pimpinan Arab Saudi ke Yaman.
 
“Tidak dilaporkan adanya kerusakan atau korban atau kerusakan dalam kejadian ini,” pernyataan pihak juru bicara yang dirilis oleh media Arab Saudi, yang dikutip AFP, Rabu, 26 Juni 2019.

Pemberontak Houthi sebelumnya mengklaim serangan pesawat tak berawak pada hangar pesawat dan posisi militer di dua bandara di kota terdekat Abha dan Jizan. Namun koalisi tidak mengkonfirmasi serangan-serangan itu.
 
Pemberontak, yang menghadapi pengboman koalisi terus-menerus sejak Maret 2015 meningkatkan serangan rudal dan pesawat tak berawak melintasi perbatasan dalam beberapa pekan terakhir.
 
“Serangan drone Houthi ke bandara sipil Abha menewaskan seorang warga Suriah dan melukai 21 lainnya pada hari Minggu,” kata pihak koalisi.
 
Pada 12 Juni, serangan rudal pemberontak di bandara Abha melukai 26 warga sipil, menarik janji "tindakan tegas" dari koalisi. Human Rights Watch mengecam serangan itu sebagai "kejahatan perang".
 
Serangan terbaru terjadi di tengah meningkatnya ketegangan regional setelah Washington - sekutu utama Riyadh - menuduh Iran menembakkan pesawat tak berawak AS ke perairan internasional dan melakukan serangan terhadap kapal tanker minyak di Teluk Oman yang strategis. Arab Saudi telah berulang kali menuduh Iran memasok senjata canggih kepada pemberontak Houthi, tetapi tuduhan itu dibantah Teheran.
 
Menyusul serangan baru-baru ini, media Pemerintah Arab Saudi melaporkan intensifikasi serangan udara koalisi terhadap posisi pemberontak di Provinsi Hajjah, Yaman utara dan ibukota yang dikuasai Houthi, Sanaa.
 
Pasukan Koalisi campur tangan dalam mendukung pemerintah Yaman pada 2015 ketika Presiden Abedrabbo Mansour Hadi melarikan diri ke pengasingan di Arab Saudi ketika pemberontak mendekati wilayah terakhirnya yang tersisa di dan sekitar kota kedua Aden. Sejak itu, konflik telah menewaskan puluhan ribu orang, banyak dari korban adalah warga sipil.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FJR)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan