Harare: Mantan Presiden Zimbabwe Robert Mugabe akan dimakamkan di tanah kelahirannya, Kutama, bukan di taman makam pahlawan.
Keponakan Mugabe, Leo Mugabe mengatakan, jasad pamannya segera dibawa ke Kutama, pada Minggu 15 September, besok.
"Setelah itu pemakaman akan digelar antara Senin atau Selasa, setelah itu. Keputusan ini telah disetujui keluarga," kata Leo, dikutip dari AFP, Kamis 12 September 2019.
Mugabe wafat pada 6 September lalu. Pengumuman ini dikeluarkan oleh Presiden Zimbabwe Emmerson Mnangagwa.
Ia meninggal pekan kemarin usai sempat dirawat selama beberapa bulan di sebuah rumah sakit di Singapura.
Mugabe, pemimpin gerilyawan yang berkuasa selama 37 tahun usai kemerdekaan Zimbabwe dari Inggris, mengembuskan napas terakhir pada Jumat 6 September di usia 95 tahun.
Kesehatan Mugabe menurun drastis usai dirinya digulingkan militer Zimbabwe dan mantan kelompok loyalisnya pada 2017. Tergulingnya Mugabe mengakhiri kepemimpinan bertangan besi yang berkontribusi pada merosotnya perekonomian Zimbabwe.
Opini warga Zimbabwe terbagi mengenai bagaimana seharusnya Mugabe dikenang. Ia pernah dikenal sebagai pahlawan pembebasan Zimbabwe, namun juga sering bertindak brutal dalam menghabisi para rivalnya.
Ia sempat dipuji karena berhasil menghapuskan dominasi kulit putih di bekas koloni Inggris di Rhodesia. Namun saat berkuasa, Mugabe menggunakan aksi kekerasan dan rasa takut hingga akhirnya digulingkan.
Transisi Mugabe dari pahlawan menjadi diktator telah berujung pada bencana ekonomi di Zimbabwe, yang kemudian memicu perginya jutaan warga ke negara lain.
Penulis: Rifqi Akbar
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id