Dilansir dari AFP, Israel membantah telah melakukan serangan udara apapun di Gaza pada Selasa malam. Sejumlah saksi mata Palestina di lokasi kejadian mengatakan kepada AFP bahwa mereka tidak melihat pesawat apapun malam itu.
Menurut laporan dari jpost, dua polisi tewas dalam ledakan pertama di al-Dahdouh di Gaza bagian selatan. Juru bicara Kementerian Dalam Negeri Gaza mengatakan ledakan terjadi dekat sebuah pos pemeriksaan polisi.
"Dua polisi telah menjadi martir akibat terkena ledakan di Dahdouh, wilayah selatan dari kota Gaza. Otoritas terkait sedang menyelidiki ledakan tersebut," ucap Kemendagri Gaza.
Satu pria lainnya tewas dalam ledakan kedua di permukiman Sheikh Ajlin. Satu orang dikabarkan terluka serius terkena ledakan, dan sudah dilarikan ke rumah sakit al-Shifa.
Beberapa jam sebelum ledakan, empat mortir meluncur dari Gaza ke arah Israel selatan. Pasukan Pertahanan Israel atau IDF mengatakan satu misil jatuh di dekat pagar perbatasan. Tidak ada korban tewas dan luka dalam peluncuran empat mortir tersebut.
Merespons serangan, sebuah pesawat jet tempur Israel menggempur sebuah pos pengawas milik kelompok Hamas di timur Juhor ad-Dik di wilayah pusat Jalur Gaza.
Peristiwa terbaru adalah bagian dari rangkaian insiden di perbatasan Israel-Gaza. Dua ledakan semakin meningkatkan kekhawatiran mengenai potensi meletusnya konflik menjelang pemilihan umum Israel pada 17 September mendatang.
Pasukan Israel dan militan Palestina di Gaza telah terlibat dalam tiga perang sejak 2008. Ribuan warga tewas di masing-masing dari ketiga perang tersebut.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id