Peresmian penggunaan Bahasa Indonesia sebagai bahasa kedua dilakukan melalui seremoni oleh Fakultas Bahasa dan Terjemah Universitas Al-Azhar bekerja sama dengan KBRI Kairo di Aula Fakultas Bahasa dan Terjemah Universitas Al-Azhar, 11 Oktober.
Hadir dalam kesempatan itu Duta Besar RI untuk Mesir Helmy Fauzy, Atdikbud KBRI Kairo, Dekan dan Wakil Dekan Fakultas Bahasa dan Terjemah Universitas Al-Azhar, Rektor UGM (Prof. Dr. Panut Mulyono), Rektor UMS (Prof. Dr. Sofyan Anif, M.Si.) dan Wakil Rektor bidang Kemahasiswaan UIN Maulana Malik Ibrahim (Dr. M. Isroqunnajah, M.A.).
Sebelum acara seremonial pembukaan, Dubes Helmy dan seluruh Rektor dan Wakil Rektor anggota konsorsium tersebut diterima oleh Rektor Universitas Al-Azhar, Prof. Dr. Mohamed Husein al-Mahrashawi, yang didampingi oleh Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan, Prof. Dr. Yusuf Amir.
Dalam sambutannya, Dubes Helmy menyebutkan, bahwa di antara tujuan utama pengajaran Bahasa Indonesia di Al-Azhar adalah bahwa bahasa Indonesia banyak digunakan oleh bangsa Asia tenggara, yang mayoritas penduduknya beragama Islam.
Di sana banyak muncul ulama dan pemikir Islam. Sayangnya, karya-karya mereka belum banyak diketahui oleh para pemikir dunia Arab. Selain itu, negara-negara tersebut juga membutuhkan para ulama dan dai dari al-Azhar yang menguasai tradisi dan budaya setempat.
"Saya juga mengucapkan terima aksih kepada Al-Azhar yang telah menerima Bahasa Indonesia sebagai Bahasa kedua di Fakultas Bahasa dan Terjemah Al-Azhar," ucap Helmi, dalam keterangan di situs Setgab.go.id, Minggu 13 Oktober 2019.
Di sisi lain, Rektor Universitas Al-Azhar menyampaikan, bahwa pengajaran Bahasa Indonesia sebagai Bahasa kedua adalah langkah awal dalam mempersiapkan pembukaan Progam Studi Indonesia di kampus Al-Azhar.
Sementara Wakil Rektor Universitas Al-Azhar Prof. Dr. Yusuf Amir berharap pada masa persiapan ini dapat dipersiapkan kader calon dosen yang akan mengajar di prodi ini.
"Selain itu, kami berharap agar para mahasiswa yang saat ini memilih Bahasa Indonesia sebagai Bahasa kedua, diberikan kesempatan untuk kuliah di Indonesia selama 2 tahun, sehingga ia dapat menguasai Bahasa Indonesia dari sumbernya," ucap Wakil Rektor Al Azhar yang juga Guru Besar Bahasa Urdu tersebut.
Adapun Dekan Fakultas Bahasa dan Terjemah menyampaikan, bahwa masa transisi ini harus dimanfaatkan dengan baik oleh KBRI dan Al-Azhar. Terkait 4 dosen yang akan mengajar Bahasa Indonesia sebagai Bahasa kedua.
"Mereka sudah jadi bagian dari kami. Kami akan memudahkan segala kendala yang dihadapi serta akan melindungi dan menjaga mereka," ucap Dekan diiringi tepuk tangan meriah.
Selesai penyambutan resmi, acara dilanjutkan di aula Fakultas Bahasa dan Terjemah yang dirangkai dengan beberapa sambutan sekaligus penyerahan kunci laboratorium Bahasa dari Dubes Helmy kepada Dekan Fakultas dan Terjemah Al-Azhar. Acara dilanjutkan dengan penampilan pelajar Bahasa Indonesia dan diakhiri dengan mengunjungi laboratorium Bahasa tersebut.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News