Wakil Presiden Jusuf Kalla. Foto: MI/Immanuel Antonius
Wakil Presiden Jusuf Kalla. Foto: MI/Immanuel Antonius

Kata Kalla soal Islamophobia dan Terpilihnya Sadiq Khan

Dheri Agriesta • 09 Mei 2016 12:40
medcom.id, Jakarta: Wakil Presiden Jusuf Kalla bicara soal secercah harapan di tengah ketakutan akan Islam atau Islamophobia yang menjangkiti Eropa. Harapan, yang kata Kalla merupakan obat itu adalah terpilihnya seorang muslim, Sadiq Khan, jadi Wali Kota London, Ibu Kota Inggris.
 
Kalla mengatakan, umat Islam di dunia sedang dirundung kesedihan. Setiap hari, pemberitaan tentang serangan militer, konflik, ledakan bom, dan perang berlangsung di negara Islam.
 
Belum lagi, perang yang tak berkesudahan di Timur Tengah membuat banyak umat muslim angkat kaki dari tanah airnya sendiri untuk mencari perlindungan di negara lain. Sebagian besar dari pengungsi itu memilih negara Eropa.

“Suriah, Irak, Libya dan sebagainya berlindung di negara non-Islam di Eropa. Sungguh tragis memang apa yang terjadi hari ini, dan semua itu tentu bagian apa yang harus kita selesaikan, bukan hanya dibicarakan di kalangan kita semua,” kata Kalla dalam pembukaan International Summit of The Moderate Islamic Leaders di Jakarta Convention Center, Senayan, Jakarta Pusat, Senin (9/5/2016).
 
Kata Kalla soal Islamophobia dan Terpilihnya Sadiq Khan
Sadiq Khan. Foto: APF/Leon Neal
 
Islamophobia, kata Kalla, berdampak buruk di Eropa. Ada banyak kampanye anti-Islam yang dilancarkan berbagai pihak untuk mendukung paham ini.
 
Di tengah kondisi itu, Kalla bersyukur dengan terpilihnya Wali Kota London Sadiq Khan dalam pemilihan umum beberapa hari yang lalu. Sadiq merupakan Wali Kota London pertama yang beragama Islam.
 
“Artinya dengan segala kampanye anti-Islam, tetap juga yang baik itu (muslim) menjadi pemimpin,” kata Kalla.
 
Terpilihnya Sadiq, kata Kalla, merupakan hal positif di balik tren Islamophobia di negara barat, Eropa dan Amerika. “Bagian yang positif dari pada semua ketakutan kepada umat seperti itu, namun apabila kita lihat, itu tentu bukan hal baru dalam Islam,” pungkas Kalla.
 
Khan menang dengan selisih suara yang lebih ketat dari yang diperkirakan. Beberapa pihak menduga bahwa kampanye hitam yang menuding Khan sebagai tokoh ekstrimis dan anti-Yahudi telah banyak mengurangi suara untuknya.
 
Khan akan menggantikan tokoh konservatif, Boris Johnson, yang telah memimpin London selama delapan tahun. Johnson, yang sering menyerukan agar Inggris keluar dari Uni Eropa, diperkirakan akan menggantikan David Cameron sebagai pemimpin partai sekaligus maju sebagai calon perdana menteri dalam pemilu nasional.
 
Sebagai wali kota, Khan akan bertanggung jawab mengambil kebijakan di London untuk urusan transportasi, perumahan, dan lingkungan. Dia tidak berwenang untuk mengurus distrik finansial kota tersebut.
 
Sejak awal masa kampanye, Khan selalu memimpin dalam sejumlah jajak pendapat meski lawannya, Goldsmith, selalu menuding dia sebagai tokoh radikal Muslim dan memberi "nafas" bagi ekstrimisme jika terpilih menjadi wali kota. Muslim adalah minoritas di London. 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(KRI)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan