Sekitar dua juta Muslim berada di Makkah, Arab Saudi, 27 Agustus 2017, untuk menunaikan ibadah haji. (Foto: AFP/KARIM SAHIB)
Sekitar dua juta Muslim berada di Makkah, Arab Saudi, 27 Agustus 2017, untuk menunaikan ibadah haji. (Foto: AFP/KARIM SAHIB)

Dua Juta Calon Haji dari Seluruh Dunia Berkumpul di Makkah

Arpan Rahman • 28 Agustus 2017 19:00
medcom.id, Makkah: Dua juta Muslim dari seluruh dunia berkumpul di Makkah, Arab Saudi, Senin 28 Agustus 2017, untuk menunaikan ibadah haji. 
 
Dari dua juta jemaah, sebagian di antaranya berasal dari Indonesia -- negara dengan mayoritas Muslim terbesar di dunia.
 
"Saya sangat senang karena banyak orang bermimpi datang ke tempat ini," kata Eni, 47 tahun, asal Indonesia. Wajahnya tertutup kerudung berwarna krem yang dipangkas dengan renda.

"Kami merasa lebih religius saat selesai menunaikan ibadah haji dan meninggalkan tempat ini," katanya, seperti dilansir AFP, Senin 28 Agustus 2017.
 
Rekan-rekan Eni memadati bandara Jeddah sejauh 80 kilometer di barat Mekah, saat puluhan ribu jamaah melewati pintu gerbang untuk berhaji setiap hari.
 
Tapi Eni hampir tidak menyadari keriuhan yang mengelilinginya saat dia membaca Alquran di tengah cuaca panas terik, dengan keringat bercucuran di wajahnya.
 
"Setelah ibadah haji pertama saya, saya merasa ingin kembali merasakan diri saya dekat dengannya," katanya, merujuk pada Nabi Muhammad, sebelum mengembalikan perhatiannya pada Alquran.
 
Haji adalah satu dari lima rukun iman Islam, di mana setiap Muslim wajib menunaikannya, setidaknya satu kali dalam seumur hidup, dengan catatan dia mampu untuk melakukannya.
 
"Tahun ini kami memperkirakan ada sekitar dua juta jamaah," Abdelmajeed Mohammad Al-Afghani, direktur haji dan umroh, mengatakan kepada AFP.
 
'Tiap Kali Terasa Berbeda'
 
Di aula kedatangan di bandara Jeddah, para peziarah berjalan cepat demi menghindari kehilangan kontak dengan anggota kelompok mereka yang lain.
 
"Saya sangat senang menjadi bagian dari tahun ini," kata Mohammed Said, 43 tahun, dengan pakaian putih atau "ihram" yang dikenakan oleh jamaah laki-laki.
 
"Saya ingin melakukannya setiap tahun jika saya mampu melakukannya," tambah Said yang berada di Arab Saudi untuk haji ketiganya.
 
"Setiap kali terasa berbeda - seperti saya lakukan untuk pertama kalinya," cetusnya.
 
Bagi penulis Zeghidour, pergi haji membawa jamaah ke tingkatan ibadah yang berbeda sama sekali. "Jemaah haji harus berlari, bergerak, dan melakukan beberapa tahap" ritual.
 
"Jadi secara fisik dan mental menuntut dia agar tidak sempat memikirkan krisis di Teluk. Baginya ini adalah adab," tuturnya.
 
"Banyak jamaah datang dari Asia atau Afrika, jauh dari Timur Tengah, dan mereka datang ke tempat di mana mereka bisa mencoba melupakan kehidupan mereka di rumah," ucapnya.
 
Serangan kelompok militan Islamic State (ISIS) yang membabi buta di seluruh dunia dalam beberapa tahun terakhir dikhawatirkan banyak peziarah, terutama yang berasal dari Irak dan Suriah dimana ISIS telah mengalami serangkaian kemunduran.
 
Namun ancaman dari ekstremis tidak menghalangi langkah Fatima, seorang Muslim dari Perpignan di Prancis selatan.
 
"Saya sudah lama menunggu untuk melakukan perjalanan ini dalam waktu yang lama," katanya, mengenakan jilbab merah seperti anggota lain di kelompoknya.
 
 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WIL)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan