"Ekonomi Indonesia dan Nigeria yang besar dan dinamis, memberikan peluang besar bagi kerja sama dunia usaha kedua negara," kata Menlu Retno saat membuka forum bisnis RI-Nigeria, seperti keterangan tertulis dari Kementerian Luar Negeri RI kepada Metrotvnews.com, Minggu 4 Juni 2017.
"Hubungan politik yang baik kedua negara harus dimanfaatkan oleh dunia usaha kedua negara," lanjut dia.
Ia menambahkan bahwa Indonesia telah menjadikan peningkatan kerja sama ekonomi dengan negara-negara Afrika, termasuk Nigeria, menjadi salah satu prioritas polugri untuk tahun ini.

Walaupun berbagai produk Indonesia sudah sangat dikenal di Nigeria, seperti mie instant, ban radial, produk farmasi, sabun deterjen dan produk minuman dan makanan lainnya, masih terdapat ruang yang sangat besar untuk meningkatkan kerja sama perdagangan dan investasi.
Dalam pertemuan bisnis tersebut, ditandatangani pula Memorandum of Understanding (MoU) kerja sama perawatan pesawat terbang antara Garuda Maintenance Facility (GMF) dan Max Air Ltd Nigeria senilai USD3,4 juta. Dalam MoU tersebut GMF akan melakukan berbagai perawatan pesawat boeing 747-400 milik Max Air, termasuk pemberian bantuan teknis untuk onsite support operation di Nigeria.
Selain penandatanganan tersebut, pihak GMF juga terus melakukan penjajakan potensi kerja sama dengan maskapai setempat lainnya, antara lain Dana Air, Medview dan Air Cote D’Ivoire.
Forum Bisnis Indonesi-Nigeria dihadiri oleh sekitar 140 pengusaha Nigeria antara lain dari sektor farmasi, transportasi, mankanan dan minuman, dan manufaktur.
Sektor usaha yang hadir dari Indonesia pada forum tersebut, antara lain wakil KADIN RI, Garuda Maintenance Facility, PT. INKA, Indonesia Eximbank, PT. Sasa Inti serta wakil dari BPOM RI.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News