United Nation Mine Action Service (UNMAS) atau badan PBB yang menindak penggunaan ranjau menambahkan juga diperlukan puluhan tahun lagi untuk menghilangkan ribuan ton bahan peledak yang berserakan di bekas benteng ISIS itu.
Pertempuran yang berlangsung hampir satu tahun untuk merebut kota Mosul dari kelompok militan ISIS telah membuat kota itu porak peranda.
Sekitar 800 ribu penduduk melarikan diri dari kota itu, tapi kini banyak yang mengatakan ingin kembali ke rumah mereka.
“Kota tua Mosul sudah rata dengan tanah dan penduduk belum diizinkan kembali, karena banyak terdapat sisa-sisa ranjau darat dan bahan peledak lainnya,” ujar Kepala UNMAS, Pehr Lodhammer, seperti dikutip VOA Indonesia, Jumat, 8 Februari 2019.
Dia mengatakan semua ranjau darat dan bahan peledak itu harus diamankan sebelum penduduk diizinkan kembali ke kampung halamannya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News