"Sekitar 46 persen pengguna teknologi berbasis online adalah perempuan dan lebih dari 70 persen merupakan perempuan yang bergerak di sektor usaha mikro kecil dan menengah (UMKM)," ujar Yohana saat menjadi keynote speaker pada Seminar Women Emporwerment Through ICT di kantor Kominfo Iran, Teheran, Minggu 29 Juli 2018.
Meski demikian, dia menuturkan tantangan terhadap upaya peningkatan pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak adalah tingkat literasi yang masih rendah. Dia menuturkan Indonesia akan bermitra dengan pihak mana pun yang dinilai potensial dalam mendukung peranan perempuan dalam rumah tangga atau tempat kerja.
Dilansir dari keterangan KBRI Tehran yang diterima Medcom.id, Yohana menyampaikan Indonesia dan Iran memiliki kesamaan pandangan dalam menempatkan keluarga pada posisi penting.
"Kemitraan Indonesia-Iran saya yakin akan mampu memperbaiki status, harkat dan martabat perempuan terutama dalam hal pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi, yang murah, mudah dan tanpa batas," imbuh dia.
Penggunaan teknologi informasi dan komunikasi ini, tutur Yohana, dapat mempermudah pemasaran produk secara lebih luas. Dia menambahkan, Kementerian PPPA telah mengembangkan bisnis inovatif, khususnya terkait pengembangan industri rumahan untuk mengoptimalkan penggunaan teknologi informasi.
Sementara itu, Wakil Presiden Iran urusan Perempuan dan Keluarga Masoumeh Ebtekar menyebutkan upaya-upaya terkait pemberdayaan perempuan melalui pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi harus diperkuat.
"Penguatan legislasi ini harus dilakukan melalui pembahasan di tingkat Parlemen serta berbagai pelatihan di segala lini dan pemangku kepentingan," tukasnya.
Dia menambahkan perempuan juga berperan penting dalam membantu Iran yang tengah dalam kesulitan akibat sanksi dan tekanan pihak luar.
Sehari sebelum seminar, Menteri Yohana bertemu dengan Menteri Teknologi Informasi dan Komunikasi Iran (ICT) Mohammad Javad Azari Jahromi. Keduanya sepakat memperkuat kerja sama perlindungan anak dan pemberdayaan perempuan berbasis teknologi informasi dan komunikasi.
Dia menuturkan, pemanfaatan ICT dalam perlindungan anak dan perempuan terhadap ancaman siber baik dan tepat jika digunakan saat ini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News